Pramono: Jakarta Terbuka, Tapi Butuh Tenaga Kerja Terampil

Laporan: Sigit Nuryadin
Sabtu, 23 Agustus 2025 | 21:22 WIB
Gubernur DKI Jakarta (SinPo.id/Beritajakarta)
Gubernur DKI Jakarta (SinPo.id/Beritajakarta)

SinPo.id - Gubernur DKI, Pramono Anung menegaskan Pemerintah Provinsi Jakarta hanya akan membuka peluang kerja bagi mereka yang memiliki keterampilan dan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan kota.

"Jakarta bukan kota yang tertutup. Tapi ini kota yang menuntut kualitas," kata Pramono di Jakarta, Sabtu, 23 Agustus 2025.

Pernyataan itu dia sampaikan menanggapi banyaknya pelamar kerja dari luar Jakarta dalam rekrutmen tenaga petugas Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat). Dari 1.000 posisi yang ditawarkan, tercatat lebih dari 24 ribu pendaftar, mayoritas berasal dari luar Ibu Kota.

Menurut Pramono, fenomena itu menunjukkan daya tarik Jakarta sebagai pusat ekonomi. Namun, dia menekankan, terbukanya akses ke lapangan kerja tidak serta-merta tanpa syarat.

"Yang kami cari adalah mereka yang punya kapasitas, bukan hanya keinginan untuk bekerja. Ini penting agar pelayanan publik berjalan profesional," ungkap dia. 

Pramono juga menyinggung pentingnya mobilitas sosial yang sehat. Dia mengaku dirinya pun pernah merantau ke Jakarta, dan merasakan sendiri ketatnya persaingan di kota metropolitan ini.

“Dulu saya juga datang ke Jakarta membawa mimpi, tapi mimpi itu harus dibarengi kemampuan. Bukan semata berharap keberuntungan,” tutur Pramono. 

Dia mengatakan, Jakarta akan terus membuka pintu bagi siapa saja, tetapi dengan standar yang semakin tinggi. Apalagi, kebutuhan tenaga kerja di sektor pelayanan publik hingga industri kreatif terus berkembang dan membutuhkan keahlian khusus.

"Lapangan kerja di Jakarta memang luas, tapi tantangannya juga besar. Kami ingin memastikan yang datang ke sini benar-benar siap," imbuhnya 

Kebijakan rekrutmen berbasis keterampilan itu, kata dia, menjadi bagian dari strategi jangka panjang Pemprov DKI dalam membangun sumber daya manusia yang tangguh dan kompetitif, bukan hanya menampung angkatan kerja tanpa arah.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI