Hadiri Festival Pacu Jalur 2025, Gibran Minta Jaga Warisan Budaya

Laporan: Tio Pirnando
Rabu, 20 Agustus 2025 | 22:33 WIB
Wapres Gibran hadiri Festival Pacur Jalur 2025 (SinPo.id/Setwapres)
Wapres Gibran hadiri Festival Pacur Jalur 2025 (SinPo.id/Setwapres)

SinPo.id - Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka menilai, Pacu Jalur bukan sekadar ajang olahraga tradisional, melainkan cermin semangat gotong royong, solidaritas, dan daya tahan masyarakat Riau. Nilai-nilai tersebut, menjadikan Pacu Jalur mampu memperkuat identitas lokal sekaligus memberi manfaat ekonomi.

"Pacu Jalur ini adalah warisan kebudayaan dan juga wajah ekonomi kreatif Riau yang harus kita jaga dan kita rawat," kata Gibran saat menghadiri Festival Pacu Jalur 2025  di Tepian Narosa, Teluk Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau, Rabu, 20 Agustus 2025. 

Kehadiran Gibran pun menjadi kebanggaan bagi masyarakat Riau yang selama ini menjaga kelestarian Pacu Jalur sebagai warisan budaya, sekaligus sarana mempererat persaudaraan dan kebersamaan.

Hal ini sejalan dengan komitmen Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya pelestarian tradisi, dengan tetap mendorong sektor pariwisata sebagai penggerak ekonomi daerah maupun nasional. 

Gibran lantas mengapresiasi kehadiran para tokoh nasional, serta jajaran pejabat daerah yang menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mendukung keberlanjutan festival ini.

"Semuanya siap, semuanya berkomitmen untuk mengembangkan agar warisan ini bisa lebih berkembang lagi dan kita gali terus potensi daerahnya sehingga bisa terus mengharumkan Indonesia di kancah internasional," tegasnya.

Gibran berpesan kepada kepala daerah agar terus merawat tradisi Pacu Jalur, termasuk fenomena tari aura farming yang belakangan viral dan turut mengangkat nama festival ini ke dunia internasional.

"Kita nanti ingin ke depan, Pacu Jalur, budaya yang mengusung gotong royong, kekompakan, kerja keras ini bisa diprioritaskan lagi, bisa dimunculkan lagi," harapnya.

Selain itu, Gibran menekankan pentingnya mengaitkan festival budaya dengan potensi ekonomi lokal lain yang dimiliki masyarakat Riau.

"Dan kita ingin juga memunculkan potensi lokal, UMKM, dan juga mungkin kuliner khas Riau," imbuhnya.

Lebih jauh, Gibran mengingatkan bahwa keberlanjutan festival tidak hanya soal menjaga tradisi, tetapi juga membutuhkan tata kelola yang baik agar semakin menarik minat wisatawan, termasuk wisatawan mancanegara.

"Kita jaga semua, kita jaga kebersihannya, kita perbaiki dari tahun ke tahun, biar bisa mengundang lebih banyak wisatawan lagi,” imbaunya.

"Tadi saya lihat banyak dubes-dubes juga yang ikut menyaksikan. Jadi ini saya kira event yang luar biasa sekali," sambungnya.

Bekas Wali Kota Solo itu kembali mengapresiasi masyarakat Riau yang penuh semangat menjaga warisan leluhur ini.

"Kita (Pemerintah) senang sekali, sekali lagi, tariannya sudah viral, sudah mendunia. Harapannya, ke depan bisa kita rawat terus, ya, warisan kebudayaan ini," tukasnya.

Festival tahun ini juga dihadiri oleh Menteri Pariwisata Widyanti Putri Wardana, Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Menpora Ario Bimo Nandito Ariotedjo, serta sejumlah duta besar negara sahabat, antara lain Dubes Serbia untuk Indonesia Ivana Golubović-Duboka, Dubes Bangladesh Tarikul Islam, Dubes Mozambik Belmiro Jose Malate, dan Dubes Rwanda Sheikh Abdul Karim Harelimana. Hadir pula Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi, Gubernur Riau Abdul Wahid, serta Bupati Kuantan Singingi Suhardiman Amby.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI