Temui Gubernur Prefektur Miyagi, Karding: RI Siap Suplai SDM Terampil ke Jepang

Laporan: Tio Pirnando
Rabu, 20 Agustus 2025 | 21:44 WIB
Menteri P2MI Karding bertemu Gubernur Prefektur Miyagi Yoshihiro Murai (SinPo.id/ Dok. KP2MI)
Menteri P2MI Karding bertemu Gubernur Prefektur Miyagi Yoshihiro Murai (SinPo.id/ Dok. KP2MI)

SinPo.id - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding mengatakan, pihaknya siap menyediakan pekerja migran Indonesia (PMI) terampil untuk kebutuhan industri pasar tenaga kerja Jepang, khususnya di Prefektur Miyagi.

Hal itu disampaikan Karding saat menggelar pertemuan dengan Gubernur Prefektur Miyagi Yoshihiro Murai di Jepang, Rabu, 20 Agustus 2025. Pertemuan ini untuk mempererat hubungan melalui berbagai kerja sama, seperti di bidang ekonomi dan sumber daya manusia (SDM). 

"Kunjungan kami ini salah satu tujuannya adalah untuk mempererat hubungan Indonesia dan Jepang, khususnya Miyagi. Saya berharap dengan kunjungan ini, persahabatan dua negara dalam hal ini khususnya sumber daya manusia bisa kita tingkatkan ke depan," kata Karding.

Karding menuturkan, KP2MI telah memetakan sekolah kejuruan di Indonesia yang siap untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di sektor perikanan, pertanian dan kesehatan di Prefektur Miyagi. 

Persiapan itu, lanjut dia, juga dengan membentuk program Migrant Center dan Kelas Migran khusus untuk pelajar sekolah kejuruan, mahasiswa hingga masyarakat umum yang minat bekerja di Jepang. 

"Jadi, di Indonesia kita punya potensi sekolah kemaritiman adalah 834 SMK, dan 104 SMK untuk pertanian, dan ada 1728 SMK untuk kesehatan. Untuk menyiapkan tenaga terampil, kami punya dua program unggulan yakni Migrant Center dan Kelas Migran," kata Karding.

Dalam program Migrant Center, Karding menjelaskan, pesertanya akan dilatih bahasa dan keterampilan terlebih dahulu. Sementara peserta program Kelas Migran, akan memperoleh pengetahuan negara tujuan kerja.

"Di dalam Migrant Center, ada satu ekosistem yang terintegrasi, ada pelatihan skill, pelatihan bahasa, pelatihan mental budaya dan pengetahuan tentang negara tujuan dan kita bekerja sama dengan kampus seluruh kampus di indonesia, pemda dan pengusaha," tegasnya.

"Yang kedua kami menyiapkan Kelas Migran, jadi anak-anak kelas satu sampai kelas tiga sudah diajarkan soal bahasa dan pengetahuan negara tujuan dan sedikit skill," tambahnya.

Oleh karena itu, Karding menyatakan optimismenya di hadapan Gubernur Yoshihiro Murai, bahwa Indonesia dapat menghadirkan tenaga kerja terampil yang siap mengisi tidak hanya level pekerjaan dasar, tetapi juga posisi strategis dan berkeahlian tinggi.

"Insya allah kita bisa menyiapkan tenaga kerja terampil tidak hanya di pekerjaan rendah tapi white collar juga kita siapkan," tukasnya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI