Kondisi Petani Memburuk, AEPI : Karena Dana Desa Mengalami Disalokasi
JAKARTA,?sinpo.id?- Peneliti dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Salamuddin Daeng, mengungkapkan bahwa Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Usaha rumah tangga Petani (NTUP) pada Januari 2017 lalu semakin turun dan memburuk.
Menurutnya, NTP pada Januari 2017 lalu turun 0,56 persen dibanding Desember 2016, yakni dari 101,49 menjadi 100,91. Hal itu dikarenakan, pada Januari 2017 terjadi inflasi pedesaan sebesar 0,79 persen. Sedangkan NTUP Januari 2017 turun 0,43 persen dibanding Desember 2016, yakni dari 110,72 menjadi 110,24.
"Kondisi ini mencerminkan semakin buruknya kondisi masyarakat petani dan pedesaan. Padahal pemerintah mengklaim telah berhasil mengirim dana desa. Ini menunjukkan bahwa dana desa telah mengalami disalokasi atau tidak sampai sasaran," ungkap Salamuddin kepada sinpo.id, Jakarta, Minggu (26/02).
Sedangkan terkait harga pangan, Salamuddin mengatakan, rata-rata harga beras pada Januari 2017 sebesar Rp13.222 per kg, naik 0,16 persen dari bulan sebelumnya. Kemudian untuk harga cabai rawit naik 37,35 persen, daging ayam ras naik 3,55 persen.
"Kenaikan harga pangan merupakan anomali yang membahayakan karena harga pangan global cenderung menurun," ujarnya.
Selain itu, Salamuddin menambahkan, kenaikan harga pangan semakin menggerus daya beli masyarakat yang menurun sejak awal pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK).
"Padahal mengendalikan harga pangan merupakan tugas paling pokok karena berkaitan dengan hidup matinya masyarakat miskin Indonesia," katanya tegas. (dny/tsa)

