Ratusan Orang Tewas Akibat Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Pakistan
SinPo.id - Banjir bandang dan tanah longsor di Pakistan telah menewaskan sedikitnya 220 orang di satu distrik pegunungan Buner, di provinsi Khyber Pakhtunkhwa, setelah hujan deras dan hujan monsun.
Saat ini, petugas penyelamat di Pakistan barat laut telah memperluas operasi bantuan. Pasalnya, menurut Juru bicara layanan darurat di Buner, Mohammad Sohail, lebih dari separuh jalan yang rusak telah dibuka kembali, memungkinkan kendaraan dan alat berat untuk mencapai desa-desa terpencil.
Menurut pernyataan pemerintah, Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif terus memantau operasi bantuan dan telah memerintahkan penyaluran bantuan yang lebih cepat, evakuasi orang-orang yang terlantar, dan pencarian yang lebih intensif bagi mereka yang hilang.
Kemudian Kepala Menteri Provinsi Ali Amin Gandapur mengunjungi Buner pada hari Sabtu dan mengumumkan bahwa keluarga korban tewas akan menerima santunan sebesar PKR2 juta (£5.230) per keluarga.
"Tenda, makanan, dan air minum bersih sedang disediakan untuk mencegah wabah penyakit yang ditularkan melalui air," kata Gandapur, dilansir dari The Independent, Senin, 18 Agustus 2025.
Sementara itu, para petugas sedang membersihkan tumpukan batu dan lumpur yang tertimbun banjir, dengan alat berat untuk memindahkan puing-puing rumah yang runtuh setelah beberapa keluarga melaporkan bahwa beberapa kerabat mereka hilang.
Dalam salah satu insiden paling mematikan, 24 orang dari satu keluarga tewas di desa Qadar Nagar ketika banjir menyapu rumah mereka pada malam menjelang pernikahan.
Kepala keluarga, Umar Khan, mengatakan ia selamat dari banjir karena ia sedang berada di luar rumah pada saat itu. Namun, empat kerabatnya dinyatakan hilang dan belum ditemukan.
Diketahui, Pakistan sangat rentan terhadap bencana yang disebabkan oleh iklim. Bahkan pada tahun 2022, musim hujan telah memecahkan rekor karena menewaskan hampir 1.700 orang dan menghancurkan jutaan rumah.
