Produk Makanan RI Tembus Swalayan Besar Malaysia, Nilai Transaksinya Capai Rp22 Miliar
SinPo.id - Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI mencatat, sebanyak dua produk/makanan unggulan Tanah Air, yaitu biskuit Nissin dan makanan sehat Verlin, resmi menembus jaringan pasar swalayan (supermarket) besar di Malaysia seperti ISETAN, AEON, Lotus, Jaya Grocer, dan Village Grocers. Keberhasilan ini ditandai dengan penandatanganan kerja sama kedua eksportir produk makanan tersebut dengan importir Malaysia pada 25 Juni 2025 lalu.
"Kerja sama tersebut bernilai transaksi mencapai Rp22,63 miliar. Capaian ini merupakan hasil sinergi pelaku usaha Indonesia dengan mitra distribusi lokal di Malaysia, serta fasilitasi aktif perwakilan perdagangan RI di Malaysia," kata Atase Perdagangan RI Kuala Lumpur Aziza Rahmaniar Salam, dalam keterangannya, Jumat, 15 Agustus 2025.
Aziza optimistis produk makanan dan minuman (mamin) Indonesia akan semakin digemari konsumen Malaysia. Apalagi, kerja sama ini menunjukkan bahwa produk-produk mamin Indonesia mampu bersaing di pasar Negeri Jiran.
"Konsumen Malaysia semakin percaya terhadap kualitas dan cita rasa produk Indonesia. Nissin dan Verlin adalah contoh konkret bahwa merek-merek lokal kita bisa bersaing di pasar ritel internasional," ujarnya.
Adapun biskuit Nissin masuk pasar Malaysia melalui kesepakatan dagang antara importir distributor Mamami Shopee Sdn Bhd asal Malaysia dan agregator CV Cirama Sukses Abadidari Indonesia. Kesepakatan ini mencakup 20 Stock Keeping Unit (SKU) dengan nilai RM 1,2 juta, atau setara Rp4,63 miliar, per tahun.
Pemasaran produk akan dilakukan di pasar swalayan besar (hypermarket) unggulan Malaysia seperti ISETAN KLCC, AEON, Lotus, Jaya Grocer, dan Village Grocers dengan sistem konsinyasi serta penjajakan pemasaran di toko eceran seperti Family Mart dan 7 Eleven.
Kesepakatan tersebut dihasilkan dari tindak lanjut promosi produk Indonesia di swalayan besar ISETAN Kuala Lumpur City Center, Kuala Lumpur pada 20 Juni—2 Juli 2025. Sedangkan, produk Verlin memasuki pasar Malaysia melalui kesepakatan Shriyo Ventures Sdn Bhd dari Malaysia dan CV Cahaya Sinar Terang dari Indonesia.
Kesepakatan ini mencakup 6 SKU produk Verlin dengan nilai transaksi RM 4,64 juta yang setara Rp18 miliar, berlaku mulai 1 Juli 2025 hingga 1 Juli 2026. Masuknya produk Verlin ini merupakan hasil penjajakan kerja sama (business matching) saat pameran dagang Malaysia International Halal Showcase (MIHAS) pada September 2024.
Aziza menambahkan, Kemendag berkomitmen untuk memperluas akses pasar ekspor melalui penguatan diplomasi ekonomi, partisipasi pelaku usaha dalam pameran dan promosi internasional, serta fasilitasi kemitraan dagang antarnegara.
"Kami akan terus dorong lebih banyak produk Indonesia untuk hadir di rak-rak supermarket pasar Malaysia," tegas Aziza.
Menurut dia, Malaysia merupakan pasar strategis dan tradisional bagi produk mamin Indonesia. Kedekatan geografis, budaya konsumsi yang serupa, serta keberadaan diaspora Indonesia turut menjadi faktor penting promosi produk Indonesia dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Malaysia.
Ekspor mamin Indonesia ke Malaysia menunjukkan tren positif dalam beberapa tahun terakhir. "Pada 2024, nilai ekspor produk mamin Indonesia ke Malaysia mencapai US$ 476,89 juta atau meningkat sebesar 27persen dibandingkan tahun sebelumnya. Produk seperti mi instan, biskuit, minuman serbuk, kopi, dan suplemen kesehatan menjadi kontributor utama ekspor," tukasnya.

