Pemprov DKI Dorong Kampung Mandiri Pangan di Jakarta

Laporan: Sigit Nuryadin
Rabu, 13 Agustus 2025 | 20:58 WIB
Ilustrasi kampung mandiri pangan (SinPo.id/ Dok. Pemkab Sleman)
Ilustrasi kampung mandiri pangan (SinPo.id/ Dok. Pemkab Sleman)

SinPo.id - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) mendorong penguatan ketahanan pangan berbasis komunitas lewat pengembangan Kampung Mandiri Pangan (MAPAN) dan pemanfaatan rooftop untuk urban farming.

“Jakarta boleh kota besar, tapi ketahanan pangan tetap harus dimulai dari skala terkecil—lingkungan warga. Kita ingin setiap RW punya kemandirian, meski sebagian,” kata Mujiati, Kepala Bidang Pertanian Dinas KPKP DKI Jakarta, Rabu, 13 Agustus 2025.

Menurut Mujiati, inisiatif ini merupakan bagian dari gerakan Jakarta Menanam yang menargetkan pembentukan Kampung MAPAN di sedikitnya 100 RW sepanjang 2025.

“Bukan cuma tanam dan panen, tapi juga kita dorong sampai proses pengolahan, distribusi, bahkan jadi peluang usaha kecil. Nilai tambahnya ada di situ,” tuturnya. 

Dia menjelaskan, salah satu aspek penting dalam program ini ialah pemanfaatan lahan-lahan tidur, termasuk halaman rumah, pekarangan warga, hingga atap bangunan publik. Rooftop gedung kelurahan, sekolah, hingga puskesmas kini dinilai potensial untuk dikembangkan sebagai kebun edukatif.

“Kalau dulu rooftop dianggap cuma bagian atas gedung, sekarang bisa jadi sumber pangan. Dan ini bisa dimulai dari gedung-gedung pemerintah yang ada di dekat warga,” ujar  Mujiati. 

Mujiati menuturkan, pemilihan lokasi dilakukan secara selektif dengan mempertimbangkan luas lahan minimal 500 meter persegi yang bisa digunakan sebagai kebun komunitas dan pusat pelatihan warga.

“Targetnya bukan sekadar tanam-tanam hiasan. Ini soal membentuk pola pikir mandiri dan berkelanjutan di tingkat akar rumput,” ujarnya.

Dia mencontohkan, keberhasilan yang disebut ialah RW 07 Kelurahan Kembangan Utara, di mana seluruh RT telah aktif mengelola kebun komunitas, bahkan berhasil menggandeng pemilik lahan swasta untuk ikut berkontribusi.

Lebih lanjut, Mujiati mengungkapkan, Dinas KPKP akan membuka kelas-kelas berkebun di masing-masing RW terpilih, sekaligus memfasilitasi distribusi bibit, pelatihan teknis, dan pendampingan produksi.

“Ini bukan program sesaat. Kita siapkan ekosistemnya agar warga bisa berjalan sendiri nantinya,” imbuh Mujiati.

Dia juga menegaskan program ini merupakan bagian dari upaya mewujudkan visi pembangunan nasional, khususnya poin kemandirian pangan dalam Asta Cita Presiden RI.

“Selama ini Jakarta terlalu bergantung pada pasokan luar. Sekarang kita mulai belajar berdiri di kaki sendiri, walau perlahan, tapi pasti,” tandasnya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI