Al Jazeera Kecam Israel Atas Pembunuhan Para Jurnalisnya

Laporan: Galuh Ratnatika
Selasa, 12 Agustus 2025 | 10:54 WIB
Sebanyak lima jurnalis Al Jazeera tewas dibunuh Israel. (SinPo.id/Al Jazeera)
Sebanyak lima jurnalis Al Jazeera tewas dibunuh Israel. (SinPo.id/Al Jazeera)

SinPo.id - Al Jazeera mengecam pembunuhan yang dilakukan Israel secara sengaja terhadap lima jurnalisnya. Al Jazeera menyebutnya sebagai serangan terencana dan terang-terangan lainnya terhadap kebebasan pers.

Menurut Al Jazeera, kelima jurnalis yang gugur tersebut termasuk di antara suara-suara terakhir yang melaporkan dari dalam Gaza. Pasalnya, media internasional dilarang untuk beroperasi di Gaza oleh Israel.

Menanggapi pembunuhan tersebut, Juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, menyerukan penyelidikan dan menegaskan bahwa jurnalis di mana pun harus diizinkan bekerja tanpa takut menjadi target serangan dalam konflik.

Tak hanya itu, Amnesty International juga mengecam pembunuhan tersebut dan menyebutnya sebagai kejahatan perang.

Mereka juga menghormati Anas al-Sharif, salah satu koresponden Al Jazeera, sebagai reporter yang berani dan luar biasa. Bahkan al-Sharif pernah menerima Penghargaan Pembela Hak Asasi Manusia pada tahun 2024 atas komitmennya terhadap kebebasan pers.

Namun, menurut PBB, Israel sengaja membunuh al-Sharif dan rekannya Mohammed Qreiqeh, lantaran keduanya mengungkap dan mendokumentasikan genosida, serta kelaparan yang melanda Gaza secara sistematis.

"Israel tidak hanya membunuh jurnalis, tetapi juga menyerang jurnalisme itu sendiri dengan mencegah dokumentasi genosida," kata Amnesty Internasional, dilansir dari Al Jazeera, Selasa, 12 Agustus 2025.

Sementara itu, Organisasi Berita menyatakan banyak jurnalis Palestina yang selama ini diandalkan oleh para reporter di luar Gaza telah menghadapi segudang ancaman, dan banyak yang menghadapi ancaman terus-menerus terhadap nyawa mereka karena menjalankan tugas.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI