Hadapi Tantangan Ketenagakerjaan, Menaker Harap Jaga Harmonisasi Hubungan Industrial
SinPo.id - Menteri Ketenagakerjaan RI, Yassierli, menekankan pentingnya hubungan industrial yang harmonis dilingkungan perusahaan, untuk menghadapi tantang iklim dunia ketenagakerjaan. Karena, permasalahan di sektor ini sering kali akarnya dari hubungan industrial yang belum ideal.
"Kalau hubungan industrial harmonis, maka akan tercipta budaya kerja yang transformatif, di mana buruh dan pengusaha dapat membentuk tim kerja yang luar biasa. Mereka memiliki visi bersama. Istilah kita itu buruh sejahtera, industrinya kuat dan maju. Core-nya ini culture," ujar Yassierli dalam keterangannya, Jumat, 8 Agustus 2025.
Adapun tantangan dunia ketenagakerjaan, antara lain penguatan link and match dan optimalisasi Balai Latihan Kerja (BLK), pekerjaan yang layak dan inklusif bagi kelompok rentan, penyusunan regulasi ketenagakerjaan, penegakan hukum terhadap norma ketenagakerjaan dan K3, serta penerapan hubungan industrial yang transformatif.
Yassierli meyakini, ketika hubungan industrial mencapai kondisi yang harmonis dan kondusif, maka banyak tantangan ketenagakerjaan yang akan terselesaikan dengan sendirinya. Termasuk akan berdampak positif terhadap iklim investasi.
Menurut dia, para investor, baik dari dalam maupun luar negeri, umumnya akan mempertimbangkan stabilitas hubungan industrial sebagai salah satu indikator utama sebelum menanamkan modal.
"Kenapa orang mau berinvestasi di suatu negara? Karena situasinya kondusif. Itu yang harus kita bangun. Kondusif dalam arti adanya norma, nilai dan kesatuan visi," tukasnya.

