DPR Dukung Penuh Visi Prabowo Bangun Ekonomi Nasional yang Berdaulat

Laporan: Galuh Ratnatika
Kamis, 07 Agustus 2025 | 19:53 WIB
Presiden Prabowo Subianto (SinPo.id/Setpres)
Presiden Prabowo Subianto (SinPo.id/Setpres)

SinPo.id - Wakil Ketua Komisi XI DPR RI dari FPKB, M. Hanif Dhakiri, mendukung penuh visi Presiden Prabowo Subianto dalam membangun ekonomi nasional yang berdaulat, adil, dan berpihak kepada rakyat.

Hal itu ia sampaikan merespons capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,12 persen (yoy) pada kuartal II tahun 2025, di tengah ketidakpastian global, seperti dilaporkan Badan Pusat Statistik (BPS).

Menurutnya, komitmen Presiden untuk menjalankan Pasal 33 UUD 1945 harus menjadi rujukan utama dalam desain fiskal, insentif investasi, dan pengelolaan sumber daya strategis nasional.

“Keadilan ekonomi tidak lahir dari pertumbuhan semata, tapi dari arah kebijakan yang menempatkan kemakmuran rakyat sebagai tujuan utama,” kata Hanif, dalam keterangan persnya, Kamis, 7 Agustus 2025.

Selain itu, ia juga menekankan pentingnya keberpihakan yang lebih nyata terhadap UMKM, koperasi, sektor pertanian, dan ekonomi digital rakyat.

Pasalnya, stabilitas harga pangan dan energi juga menjadi elemen vital dalam menjaga daya beli masyarakat serta menciptakan kepercayaan publik terhadap arah ekonomi nasional.

Oleh sebab itu, pihaknya akan terus mendorong agar pertumbuhan ekonomi tidak hanya terakumulasi dalam angka makro, tetapi benar-benar dirasakan oleh masyarakat luas.

“Pertumbuhan 5 persen hanya berarti jika ia menyentuh yang 40 persen terbawah. Itulah makna pertumbuhan berkeadilan,” katanya menambahkan.

Sebelumnya, BPS melaporkan bahwa ekonomi Indonesia tumbuh 5,12 persen (yoy) pada kuartal II-2025, naik dari 4,87 persen pada kuartal I. Secara kuartalan, pertumbuhan mencapai 4,04 persen.

Nilai PDB atas dasar harga berlaku mencapai Rp 5.665,9 triliun, sementara atas dasar harga konstan (ADHK) sebesar Rp 3.264,5 triliun. Capaian ini melampaui ekspektasi pasar yang memperkirakan pertumbuhan di kisaran 4,7-4,8 persen.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI