Suporter Cerdas, Tim Berkualitas: Kemenpora dan I.League Mulai Edukasi Suporter dari Jakarta

Laporan: Tim Redaksi
Selasa, 05 Agustus 2025 | 03:27 WIB
Kementerian Pemuda dan Olahraga
Kementerian Pemuda dan Olahraga

SinPo.id -  Program Edukasi Suporter Sepak Bola resmi digelar perdana di Hotel Ambhara, Jakarta, Senin 4 Agustus 2025 sebagai tindak lanjut launching oleh Menpora Dito Ariotedjo pada 28 Juli 2025. Program ini merupakan hasil kerja sama Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dengan I.League, dan menjadi langkah nyata pelaksanaan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022 tentang pembinaan suporter.

Kegiatan edukasi ini mengangkat tema “Suporter Cerdas, Tim Berkualitas” dan menghadirkan tokoh-tokoh penting, seperti Ferry Indrasjarief (Fan Engagement Persija), Akmal Marhali (pengamat sepak bola), Budiman Dalimunthe(Manajer Fans Engagement I.League), serta perwakilan dari Jak Mania, Dispora DKI Jakarta, Dinkes DKI, dan Badan Kesbangpol Provinsi Jakarta.

Asisten Deputi Olahraga Profesional Kemenpora, Yusup Suparman, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan intervensi, melainkan upaya membangun kualitas suporter sepak bola Indonesia.

"Kita tidak mengejar jumlah, tetapi kualitas. Ini bukan intervensi, tapi bentuk dukungan strategis untuk memajukan industri olahraga," ujar Yusup dalam laporannya.

Sementara itu, Raden Slamet Santoso, Tenaga Ahli Menpora, menyampaikan sambutan pembuka acara dengan menyentuh makna filosofis lagu kebangsaan.

"Kita bangun jiwanya, kita bangun badannya. Suporter adalah jiwa dari sepak bola Indonesia," ujarnya.

Forum ini dibuka dengan sesi serap aspirasi dari para peserta. Bung Ferry dari Jak Mania mengangkat pentingnya narasi positif media terhadap suporter, serta keakraban antar klub yang kerap tak terlihat.

"Banyak hal baik tidak terekspose. Bahkan banyak antar klub suporter yang menikah. Tapi masuknya aktivis politik ke sepak bola jadi tantangan baru," ungkapnya.

Ketua Jak Mania, Diky, turut menegaskan perlunya perlindungan nyata terhadap suporter.

"Kami berharap forum ini bisa jadi ruang komunikasi. Suporter masih belum mendapat perlindungan yang utuh, dan sosial media seringkali menggiring opini yang salah," katanya.

Kegiatan ini menjadi langkah awal dari rangkaian panjang edukasi suporter di berbagai kota. Setelah Persija Jakarta, program serupa akan digelar bersama Persib Bandung, PSM Makassar, Persebaya Surabaya, Arema FC, PSIM Yogyakarta, Bhayangkara Lampung FC, Borneo FC, Semen Padang, dan Malut United.

Kemenpora dan I.League percaya bahwa suporter bukan sekadar penonton, melainkan elemen utama dalam ekosistem industri sepak bola. Tanpa mereka, pertandingan kehilangan atmosfer, gairah, dan nilai ekonominya.

"Pengelolaan suporter secara positif dan strategis adalah investasi masa depan olahraga Indonesia," pungkas Yusup.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI