Industri Makanan dan Minuman Sumbang 41 Persen ke PDB Non-Migas di Triwulan I-2025

Laporan: Tio Pirnando
Senin, 04 Agustus 2025 | 16:29 WIB
Wakil Menteri Perindustrian RI Faisol Riza. (SinPo.id/dok. Kemenperin)
Wakil Menteri Perindustrian RI Faisol Riza. (SinPo.id/dok. Kemenperin)

SinPo.id - Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza menyampaikan, nilai ekspor sektor industri makanan dan minuman (mamin) sepanjang Januari–April 2025 mencapai USD 14,66 miliar atau Rp240 triliun (kurs Rp16.382/dolar), dan impornya sebesar USD 4,23 miliar atau Rp69 triliun. 

"Dengan demikian, industri makanan dan minuman melanjutkan tren surplus neraca perdagangan sebesar US$ 10,43 miliar (Rp170 triliun)," kata Faisol dalam acara Business Matching dan Pameran Specialty Indonesia 2025 di di Jakarta, Senin, 4 Agustus 2025. 

Politisi PKB ini menerangkan, untuk kontribusi mamin terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) industri non-migas, pada Triwulan I-2025, mencapai 41,15 persen, dan 7,2 persen terhadap PDB nasional. Kemudian, realisasi investasi di sektor ini juga mencatatkan pertumbuhan positif, yaitu mencapai Rp22,64 triliun pada triwulan I-2025. 

"Industri makanan dan minuman adalah sektor strategis yang berperan penting dalam menopang perekonomian nasional," kata Faisol. 

Lebih lanjut, Faisol menekankan, Indonesia yang dikaruniai keragaman sumber daya hayati melimpah, menjadi modal penting bagi pengembangan industri pengolahan dalam negeri.

"Ini terus dioptimalkan untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik maupun global, khususnya melalui peningkatan nilai tambah industri pengolahan kopi, teh, kakao, buah dan susu," tandasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI