Megawati Kembali Pimpin PDIP, Said Abdullah: Kami Dukung Pemerintah sebagai Sparring Partner, Bukan Oposisi
SinPo.id - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri kembali terpilih memimpin partai berlambang banteng moncong putih dalam Kongres V PDIP yang digelar di Nusa Dua, Bali. Usai terpilih, Megawati memberikan sejumlah arahan strategis yang disampaikan oleh Ketua DPP PDIP Said Abdullah.
Menurut Said, Megawati menyoroti tantangan berat yang dihadapi Indonesia di tengah situasi global dan domestik yang penuh ketidakpastian. "Ibu Ketua Umum menyampaikan bahwa tantangan domestik dan global yang kita hadapi semakin berat, penuh ketidakpastian, jalannya pasti terjal," ujar Said kepada awak media, Jumat 1 Agustus 2025.
Menariknya, Said menyebut PDIP tidak akan mengambil posisi sebagai oposisi, melainkan memilih menjadi "sparring partner" pemerintah. Artinya, PDIP akan menjadi mitra kritis yang mendukung program-program yang benar dan memberikan masukan jika diperlukan.
"Oleh karenanya, kita akan mendukung pemerintah sebagai sparring partner, sebagai penyeimbang, no opposition," tegas Said.
Ia menjelaskan bahwa sikap PDIP bukan untuk menjegal pemerintahan Prabowo-Gibran, tetapi lebih kepada memberikan keseimbangan politik dengan semangat demokrasi konstitusional. “Posisi sparring partner ini adalah mendukung program pemerintah yang benar dan memberikan alternatif jika ada yang keliru,” imbuhnya.
Said juga menegaskan bahwa hingga kini, PDIP tetap berada di luar pemerintahan, namun belum mengambil keputusan akhir soal arah politik jangka panjang. “Sampai saat ini, keputusan Ibu Ketua Umum tetap di luar,” katanya.
Terkait sikap politik resmi partai, Said menyatakan hal itu akan diumumkan secara resmi pada hari kedua Kongres. Ia meminta semua pihak menghormati proses internal partai sesuai aturan AD/ART yang berlaku.
“Jangan kemudian proses-proses kongres ini menjadi cacat karena kita tidak taat terhadap AD/ART kita sendiri,” ujarnya.
Dengan kembali terpilihnya Megawati, PDIP menunjukkan sikap tegas namun tetap terbuka terhadap dinamika politik nasional. Sikap sebagai sparring partner menandai arah baru partai yang mengedepankan pengawasan konstruktifterhadap pemerintahan baru.
