BPS Catat Harga Beras di Penggilingan, Grosir dan Eceran Kompak Naik

Laporan: Tio Pirnando
Jumat, 01 Agustus 2025 | 15:57 WIB
Pedagang beras di pasar (SinPo.id/Agus)
Pedagang beras di pasar (SinPo.id/Agus)

SinPo.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, harga beras di tingkat penggilingan, grosir dan eceran, pada Juli 2025, mengalami kenaikan. Rata-rata, di tingkat penggilingan naik 2,71 persen secara bulanan (dari Rp 12.994 per kilogram (Kg) menjadi Rp 13.346 per kg), dan 4,14 persen naik secara tahunan (year on year/Yoy). 

"Jika kita pilah menurut kualitas beras di penggilingan, maka beras premium naik 1,93 persen secara month to month dan naik 2,14 persen secara year on year.  Sedangkan beras medium naik 3,07 persen secara month to month dan naik 5,96 persen secara year on year," kata Deputi bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam konferensi pers, Jumat, 1 Agustus 2025. 

Pudji melanjutkan, untuk harga beras di tingkat grosir naik sebesar 1,59 persen secara bulanan (dari Rp15.072 per kg menjadi Rp 15.276 per kg), dan 5,12 persen secara tahunan. 

Di tingkat eceran, harga beras naik 1,35 persen secara bulanan (dari Rp13.979 per kg menjadi Rp 14.202 per Kg), dan secara tahunan naik 3,81 persen. 

"Harga beras yang kami sampaikan ini merupakan rata-rata harga beras yang mencakup berbagai kualitas dan juga mencakup seluruh wilayah di Indonesia," ucapnya.

Adapun kenaikan harga beras ini, memicu terjadinya inflasi. BPS mencatat inflasi sebesar 0,30 persen secara bulanan pada Juli 2025, atau terjadi kenaikan indeks harga konsumen dari 108,27 pada Juni 2025 menjadi 108,60. 

Untuk tahunan, inflasi Indonesia tercatat sebesar 2,37 persen. Dan secara tahun kalender atau year to data  terjadi inflasi sebesar 1,69 persen. 

Pudji menerangkan, kelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau, dengan inflasi 0,74 persen dan memberikan andil inflasi 0,22 persen. Komoditas yang dominan mendorong inflasi pada kelompok ini adalah beras yang memberikan andil inflasi sebesar 0,06 persen. 

Komoditas lain yang juga memberikan andil inflasi ialah tomat, bawang merah dengan andil inflasi masing-masing sebesar 0,05 persen. Lalu, cabai rawit dengan andil inflasi 0,04 persen, bensin dengan andil inflasi 0,03 persen, telur ayam ras dan biaya sekolah dasar dengan andil inflasi masing-masing 0,02 persen. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI