Polisi Bantah Tudingan Tak Profesional dalam Kasus Kematian Diplomat Kemlu

Laporan: Firdausi
Jumat, 01 Agustus 2025 | 00:41 WIB
Konferensi pers Polda Metro Jaya. (Agus Priatna/SinPo.id)
Konferensi pers Polda Metro Jaya. (Agus Priatna/SinPo.id)

SinPo.id - Polda Metro Jaya membantah berbagai tudingan tidak profesionalnya penyidik dalam mengungkap penyebab kematian ADP, diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) yang ditemukan tewas di kontrakan Menteng, Jakpus.

Hasil rangkaian penyelidikan ADP, sudah dilakukan secara ilmiah dan akuntabel, dengan menggandeng para pakar dari berbagai bidang keahlian. 

"Pendekatan scientific crime investigation diterapkan sebagai bagian dari komitmen Polri dalam mengungkap kebenaran secara profesional dan transparan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, Kamis, 31 Juli 2025.

Menurut Ade, keterlibatan para ahli, juga menjadi kunci penting dalam membongkar kasus ini. Terlebih berbagai pendekatan multidisipliner menjadi dasar dalam menemukan titik terang dari berbagai aspek yang diperiksa penyidik.

"Melalui kerja sama lintas profesi ini, penyidik berhasil mengurai secara rinci penyebab serta konteks di balik kematian ADP," ungkapnya.

Dia juga memastikan semua data dan analisis dari para ahli ini kemudian disatukan untuk membentuk kesimpulan yang utuh dan objektif.

"Baik kondisi psikologis korban, jejak digital, toksikologi, hasil autopsi, hingga sidik jari yang ditemukan di tempat kejadian perkara, semuanya disatukan," tegasnya.

Sebelumnya, pihak keluarga secara terbuka menyatakan ketidaksepakatan terhadap dugaan kematian karena bunuh diri. Meta Bagus, kakak ipar ADP, menyatakan bahwa keluarga tidak sepakat dengan kesimpulan aparat penegak hukum.

Menurut Meta, Arya dikenal sebagai sosok yang ceria, bertanggung jawab, dan tidak menunjukkan tanda-tanda tekanan berat selama hidupnya. 

"Untuk itu, kami meminta pihak kepolisian tidak menghentikan kasus itu dan mendesak polisi melanjutkan penyelidikan," kata Meta.

Diplomat Kemlu Arya Daru Pangayunan ditemukan tewas di kamar indekosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 8 Juli 2025. Kepalanya dibungkus plastik dan terlilit lakban kuning.

Polda Metro Jaya menyimpulkan bahwa tidak ada keterlibatan orang lain atas kematian korban. Polisi juga tak menemukan adanya peristiwa pidana dalam kasus tersebut.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI