Indonesia Catat Potensi Transaksi Rp9,19 Miliar di Mega Halal Bangkok 2025

Laporan: Tim Redaksi
Kamis, 31 Juli 2025 | 07:06 WIB
Ilustrasi sertifikasi halal. (SinPo.id/Arsip BPJPH)
Ilustrasi sertifikasi halal. (SinPo.id/Arsip BPJPH)

SinPo.id -  Indonesia kembali menunjukkan taringnya di kancah industri halal global melalui partisipasi sukses dalam ajang Mega Halal Bangkok 2025, yang digelar pada 16–18 Juli 2025 di Bangkok International Trade and Exhibition Center (BITEC), Thailand. Dalam pameran berskala internasional ini, Indonesia mencatat potensi transaksi senilai USD 563 ribu atau setara dengan Rp9,19 miliar, membuktikan posisi strategisnya sebagai pemain utama dalam sektor produk halal dunia.

Menurut Atase Perdagangan RI di Bangkok, Rafika Arfani, Paviliun Indonesia menjadi salah satu sorotan utama pameran dengan menampilkan produk-produk halal unggulan seperti fesyen muslim kontemporer, batik, kosmetik inovatif, makanan ringan premium, specialty coffee, hingga kerajinan tangan. "Keberagaman ini menunjukkan bahwa Indonesia siap memimpin evolusi industri halal yang kini merambah sektor gaya hidup," ujar Rafika.

Paviliun Indonesia resmi dibuka oleh Duta Besar RI untuk Kerajaan Thailand, Rachmat Budiman, yang menegaskan bahwa keikutsertaan Indonesia merupakan langkah nyata dalam mendorong UMKM go international. “Respons positif yang kami terima membuktikan bahwa kualitas dan kreativitas produk Indonesia diakui di panggung dunia,” ungkap Dubes Rachmat.

Selama pameran, berbagai produk gaya hidup halal Tanah Air mendapat perhatian besar dari calon mitra internasional, seperti Thailand, Malaysia, Arab Saudi, Jepang, Tiongkok, hingga Kuwait. Dua pelaku usaha Indonesia yang mencuri perhatian adalah Damakara (fesyen) dan PT Multi Indo Citra (Kaila) di sektor kosmetik.

Felicia Indriani, New Product Development Manager dari Kaila, menyatakan antusiasmenya terhadap sambutan pasar Thailand. “Respons atas produk lipstick dan lip balm kami sangat positif. Kami menerima banyak penawaran kerja sama yang akan segera ditindaklanjuti,” katanya.

Partisipasi Indonesia dalam Mega Halal Bangkok 2025 merupakan hasil sinergi strategis antara KBRI Bangkok, Kementerian Perdagangan RI, Kementerian Perindustrian RI, Dinas PPKUKM DKI Jakarta, serta ASEPHI (Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia).

Dari sisi diplomasi ekonomi, menurut Rafika, keterlibatan Indonesia di ajang ini merupakan gambaran nyata wajah industri halal Indonesia yang modern, kreatif, dan berdaya saing tinggi.

Pada periode Januari–Mei 2025, total nilai perdagangan Indonesia dan Thailand mencapai USD 7,86 miliar, dengan Indonesia mencatat surplus USD 147,10 juta. Ekspor utama Indonesia ke Thailand meliputi minyak petroleum, batu bara, gas hidrokarbon, dan tembaga, sementara impor dari Thailand meliputi beras, gula, dan kendaraan bermotor.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI