S&P Global Pertahankan Rating Kredit Indonesia, Pemerintah Siapkan Langkah Strategis Dorong Ekonomi

Laporan: Tim Redaksi
Kamis, 31 Juli 2025 | 00:18 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. (SinPo.id/tangkap layar)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. (SinPo.id/tangkap layar)

SinPo.id -  Lembaga pemeringkat internasional S&P Global kembali mengafirmasi peringkat kredit jangka panjang Indonesia pada BBB dan jangka pendek pada A-2, dengan outlook stabil, dalam pernyataan resmi yang dirilis pada Selasa, 29 Juli 2025. Keputusan ini mencerminkan kepercayaan dunia internasional terhadap stabilitas fiskal Indonesia dan prospek ekonomi jangka menengah yang positif, meskipun ketidakpastian global masih membayangi.

S&P menilai bahwa Pemerintah Indonesia diperkirakan tetap menjaga disiplin fiskal, termasuk mempertahankan defisit anggaran dalam batas maksimal 3% dari PDB, serta terus melanjutkan penguatan sektor industri berbasis komoditas dan hilirisasi.

“Afirmasi dari S&P menunjukkan bahwa arah kebijakan ekonomi nasional berada di jalur yang benar. Ini menjadi modal penting dalam menghadapi tantangan ekonomi global,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.

S&P memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap solid di kisaran 5% per tahun selama 2 hingga 3 tahun ke depan. Meskipun pada tahun 2025 diperkirakan terjadi sedikit perlambatan akibat penurunan belanja infrastruktur, namun permintaan domestik tetap menjadi motor utama pertumbuhan.

Faktor pendukung pertumbuhan antara lain:

Program Makan Bergizi Gratis (MBG)

Pembangunan 3 juta rumah

Investasi melalui Sovereign Wealth Fund (SWF) Danantara

Langkah Strategis Pemerintah Semester II 2025

Dalam rangka menjaga momentum pertumbuhan pada Semester II 2025, Pemerintah menyiapkan serangkaian langkah strategis, antara lain:

Akselerasi Koperasi Desa Merah Putih

Pembangunan rumah sebagai stimulus sektor konstruksi

Percepatan realisasi belanja kementerian dan lembaga

Dari sisi investasi dan pembiayaan, pemerintah juga mendorong:

Peningkatan kualitas data KEK dan Kawasan Industri

Optimalisasi Kredit Investasi Padat Karya

Peningkatan realisasi Kredit Perumahan (FLPP & BSPS)

Akselerasi program padat karya tunai untuk memperkuat konsumsi rumah tangga

Stimulus Akhir Tahun: Natal & Tahun Baru 2025–2026

Pemerintah juga menyiapkan skema stimulus komprehensif untuk periode libur Natal dan Tahun Baru 2025–2026 (Nataru), seperti:

Bundling event dan paket wisata nasional

Insentif PPN-DTP untuk tiket pesawat

Diskon tarif moda transportasi darat dan laut (kereta, kapal, tol, penyeberangan)

Inflasi Tetap Terkendali

S&P mencatat bahwa tingkat inflasi Indonesia diperkirakan stabil, yakni pada rata-rata 2,4% sepanjang periode 2025–2028, masih dalam rentang target 2,5% ±1% yang ditetapkan oleh Pemerintah dan Bank Indonesia.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI