Lestarikan Aksara Nusantara,Menkoinfo Bahas Digitalisasi Aksara

Laporan: Dewa
Minggu, 18 Oktober 2020 | 08:02 WIB
Menkoinfo Johnny G Plate Bersama Sri Sultan Hamengkubuwono X(Sumber:Indra kusuma)
Menkoinfo Johnny G Plate Bersama Sri Sultan Hamengkubuwono X(Sumber:Indra kusuma)

sinpo, 

Menteri Komunikasi Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan Kementerian Kominfo mendukung penuh inisiatif digitalisasi aksara nusantara.  Menurutnya pelestarian nilai-nilai budaya lokal termasuk aksara nusantara perlu dilakukan agar dapat dimengerti dan diketahui generasi mendatang.

"Digitalisasi aksara, salah satunya melalui pendaftaran Aksara Nusantara pada Unicode," tuturnya usai bertemu dengan Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuono X, di Kantor Gubernur, DI Yogyakarta, Jumat (16/10/2020). 

Upaya digitalisasi Aksara Nusantara menurut Menteri Johnny merupakan dukungan Pemerintah agar dapat melestarikan Aksara Nusantara untuk generasi masa depan.

"Agar semua yang ada di prasasti, peninggalan budaya tinggai yang dimiliki bangsa Indonesia bisa dipahami dan dimengerti tidak hanya oleh generasi masa kini tapi juga bagi generasi masa depan," tegasnya.

Digitalisasi aksara Jawa ditargetkan akan tuntas pada Desember 2020. Menteri Kominfo mengharapkan akan bisa dimanfaatkan oleh Kraton Yogyakarta dan pegiat budaya. 

"Nantinya Aksara Jawa dapat digunakan menjadi nama domain, serta alamat  website maupun email. Harapannya, inisiatif ini dapat diselesaikan pada bulan Desember 2020 dan dapat segera dimanfaatkan oleh Keraton Yogyakarta serta pegiat budaya agar pelestarian Aksara Jawa semakin gencar," ujarnya.

Menurut Menteri Johnny hingga kini, sudah terdapat beberapa aksara yang terdaftar pada Unicode. Aksara nusantara itu antara lain (1) Aksara Bali; (2) Aksara Batak; (3) Aksara Bugis; (4) Aksara Jawa; (5) Aksara Makassar; (6) Aksara Rejang; serta (7) Aksara Sunda.

Penggunaan Aksara Nusantara dalam tradisi tulis pada media prasasti dan naskah  sudah berlangsung sejak ribuan tahun lalu. Selama itu, beragam aksara pun  diciptakan oleh nenek moyang merepresentasikan kearifan lokal masing-masing budaya.

Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X mengapresiasi upaya digitalisasi aksara Jawa karena akan dapat melestarikan bahasa ibu di Indonesia.  "Tidak hanya Jawa, bahasa ibu dari provinsi lain juga. Harapan saya agar bahasa ibu jangan sampai kalah dengan bahasa Indonesia," ungkapnya

 

Sumber:Humas Kominfo.go.id

BERITALAINNYA
BERITATERKINI