Tinjau Posko Karhutla Riau, Gibran Minta Tindak Tegas Pembakar Hutan

Laporan: Tio Pirnando
Senin, 28 Juli 2025 | 16:46 WIB
Wapres Gibran meninjau Posko Karhulta Riau (SinPo.id/ Setwapres)
Wapres Gibran meninjau Posko Karhulta Riau (SinPo.id/ Setwapres)

SinPo.id - Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka, meninjau langsung posko kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sekitar Pangkalan Udara TNI AU Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau, Senin, 28 Juli 2025. Tujuannya untuk memastikan penanganan karhutla di Riau dilaksanakan secara terpadu, terukur, dan berkelanjutan. 

"Ini sebagaimana komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam memperkuat kapasitas mitigasi dan respons bencana, khususnya di wilayah rawan karhutla yang secara historis mengalami kebakaran setiap tahun," kata Gibran berdasarkan keterangan Biro Setwapres. 

Di lokasi, Gibran menuju area informasi lapangan untuk mendengarkan paparan visual terkait kondisi terkini sebaran titik api, serta strategi penanggulangan yang tengah dijalankan, seperti Operasi Modifikasi Cuaca (OMC).

Menurut Gibran, kondisi cuaca saat kedatangannya, mencerminkan hasil dari upaya mitigasi yang telah dilakukan.

"Waktu kami mendarat, cuaca sudah mendung. Ini hasil dari modifikasi cuaca dan juga rutinnya water bombing," jelasnya. 

Gibran menilai, kondisi karhutla di Riau saat ini sudah relatif terkendali. Namun, ia menekankan pentingnya langkah-langkah preventif guna mencegah kebakaran meluas di masa mendatang, termasuk penegakan hukum yang konsisten terhadap pelaku pembakaran lahan.

"Tadi disampaikan, sudah ada 51 orang yang ditetapkan sebagai tersangka. Ke depan, penegakan hukum, monitoring, dan deteksi dini sangat penting," tegasnya.

Ia juga menyoroti pentingnya regulasi serta pengawasan dalam pembukaan lahan, agar aktivitas tersebut berjalan sesuai aturan dan tidak merusak lingkungan.

"Tadi saya berdiskusi dengan Pak Gubernur, soal regulasi harus lebih ditegakkan. Jangan lagi ada pembukaan lahan yang tidak sesuai aturan. Kita ingin aturan ditegakkan," ujarnya.

Lebih jauh, Gibran mengapresiasi jajaran pemerintah daerah dan seluruh pemangku kepentingan, atas kerja sama dan kerja keras dalam penanganan karhutla di Riau.

"Saya apresiasi Pak Gubernur, Pak Wali Kota, Forkopimda, semuanya sudah bekerja keras. Penegakan hukum dan deteksi dini sangat penting. Dan hari ini, modifikasi cuaca berhasil," tandasnya.

Sebelumnya, Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Budi Irawan menjelaskan, OMC telah lebih dahulu dilaksanakan sebagai langkah mitigasi awal guna menjaga kelembapan lahan gambut dan mengurangi potensi kebakaran.

"Jadi sebelum karhutla, OMC sudah dilakukan untuk menebar garam, supaya tanah tidak terlalu kering. Kita sudah sebar hampir 31 ton garam. Alhamdulillah, 90 persen berhasil," kata dia. 

Menurut Budi, sebagian besar kejadian karhutla di Riau disebabkan oleh aktivitas manusia. Hal ini terungkap dari hasil pemantauan udara di atas lokasi kebakaran. Dan, lahan perkebunan sawit milik pribadi umumnya tidak terdampak, sementara lahan di sekitarnya justru terbakar.

"Setelah kami analisis, kebakaran ini 90 persen disebabkan oleh ulah manusia. Saat kami terbang di atas, lahan sawit tidak terbakar, tapi sisi kanan-kirinya habis terbakar," ungkap Budi. "Tersangka sudah ditangkap dan sedang diproses oleh Bapak Kapolda," pungkasnya.

 

 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI