Suasana Haru Warnai Pelepasan Capaska 2025 di Cibubur

Laporan: Bayu Primanda
Sabtu, 26 Juli 2025 | 19:53 WIB
Merry Ng (Sinpo.id/BPIP)
Merry Ng (Sinpo.id/BPIP)

SinPo.id -  Suasana haru dan penuh kebanggaan menyelimuti Taman Rekreasi Wiladatika, Cibubur, saat para orang tua mengantar langsung putra-putri terbaik bangsa mengikuti Pemusatan Pendidikan dan Pelatihan Calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Capaska) Tingkat Pusat Tahun 2025.

Program yang diselenggarakan oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) ini merupakan rangkaian persiapan para Capaska untuk bertugas mengibarkan Duplikat Bendera Pusaka pada upacara Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Merdeka.

Beberapa orang tua hadir secara langsung memberikan dukungan penuh kepada anak-anak mereka yang merupakan utusan dari berbagai provinsi. Merry Ng, ibu dari Daniella Shia Caely, Capaska putri utusan Provinsi Banten, mengungkapkan kebahagiaan sekaligus rasa bangganya.

“Sebenarnya kami tidak menyangka Daniella bisa lolos sampai tingkat nasional. Namun kami sangat bangga karena ini adalah kemauan dan perjuangan anak kami sendiri. Awalnya dia ikut seleksi karena dorongan kakak kelasnya, dan dari tiga peserta pada hari pertama, hanya dia yang bertahan hingga saat ini. Ini pencapaian yang luar biasa,” kata Merry dikutip dari siaran pers yang diterima pada Sabtu, 26 Juli 2025.

Ia berharap selama pelatihan, para Capaska dapat saling menjaga, membangun rasa kekeluargaan, dan memberikan yang terbaik.

“Semoga Daniella bisa menjaga kesehatan dan mendapat kehormatan membawa baki di Istana,” tambahnya.

Begitu pula dengan Ayu Ratna Dewi, ibu dari I Kadek Mentor Sad Ananta, Capaska putra utusan Provinsi Bali.

Ia merasa bangga melihat perjalanan anaknya sejak kecil yang aktif dalam kegiatan upacara dan ekstrakurikuler Paskibraka hingga mampu menembus seleksi nasional.

“Sejak SD, anak saya sudah aktif sebagai petugas upacara. Seleksi mulai dari kabupaten, provinsi, hingga nasional. Sebagai orang tua, tentu saya sangat bersyukur dan bangga,” ungkap Ayu.

Ia juga menitipkan harapan agar BPIP menjaga kesehatan dan stamina anak-anak selama pelatihan sehingga mereka dapat tampil prima di Istana.

Edi, ayah dari Muhammad Ghaalib Al Ghifari, Capaska putra utusan Provinsi Lampung, turut berbagi rasa syukur dan kisah perjuangan putranya. Ia mengaku bangga dengan kedisiplinan dan pengetahuan Ghaalib selama proses seleksi.

“Saya selalu menanamkan pentingnya menjaga kesehatan dan disiplin. Awalnya Ghaalib sempat pesimis, tapi dia akhirnya bisa sampai ke tingkat pusat. Saya juga sempat mendengar isu terkait proses seleksi, tapi setelah melihat langsung, saya percaya BPIP menjalankan seleksi secara objektif dan adil,” jelas Edi.

Ia mengapresiasi kerja keras BPIP dalam membina generasi muda dan berharap semangat juang ini terus berlanjut.

Para orang tua menyadari bahwa menjadi Capaska bukan hanya sekadar tugas kenegaraan, melainkan bagian dari proses pembentukan karakter, kedisiplinan, dan pengamalan nilai-nilai Pancasila.

Dengan doa dan harapan terbaik, mereka melepas anak-anaknya menjalani pembinaan intensif yang akan menjadi babak penting dalam perjalanan hidup sebagai calon pemimpin bangsa masa depan.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI