Punya Peran Penting, Pengamat Sebut BUMN Tonggak Ekonomi dan Sosial
SinPo.id - Pengamat Ekonomi dari Unika Atma Jaya, Rosdiana Sijabat, menegaskan pentingnya peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Perusahaan pelat merah itu bahkan tonggak dalam menopang perekonomian nasional.
"Kalau ditanya seberapa penting peranan BUMN dalam perekonomian kita, jawabannya adalah sangat penting,” kata Rosdiana saat jadi pembicara dalam seminar nasional bertajuk 'Peran BUMN Memperkuat Ekonomi Dalam Negeri', di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat, 25 Juli 2025.
Dia menjelaskan setidaknya ada dua tugas mulia BUMN yang menjadi dasar kuatnya peran mereka, pertama dalam ekonomi dan peran sosial. Sebagai korporasi, BUMN dituntut untuk meraih keuntungan maksimal dan berkontribusi nyata bagi negara melalui dividen, pajak, maupun kontribusi non-pajak. Namun di sisi lain, kata dia, BUMN juga memikul tanggung jawab pelayanan publik atau public service obligation (PSO).
"Perusahaan BUMN mau tidak mau harus profesional dan profit tebal secara bisnis. Tapi di saat yang sama, BUMN punya amanah sosial menyediakan layanan publik, khususnya di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) yang seringkali tidak diminati swasta," ucap dia.
Dalam kesempatan itu, Rosdiana merangkum peran strategis BUMN ke dalam empat narasi utama. Pertama, BUMN berfungsi sebagai agen pembangunan dengan mendukung proyek-proyek strategis nasional (PSN).
Dia mencontohkan target pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2025 sebesar 5,2 persen yang diyakini dapat tercapai dengan dukungan infrastruktur dan sektor energi yang andal.
"Kalau target PSN 2025-2029 bisa terealisasi, bukan tidak mungkin pertumbuhan ekonomi sampai 8 persen yang diharapkan Presiden Prabowo dapat terwujud," katanya.
Kedua, BUMN juga merupakan pembentuk nilai ekonomi dengan aset besar yang menopang kapasitas produksi nasional. Aset BUMN disebut Rosdiana nilainya mendekati separuh Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, yang kini mencapai lebih dari Rp22 ribu triliun.
"Ketika BUMN kuat, maka fasilitas produksi tercipta, lapangan kerja terbuka, dan UMKM pun bisa naik kelas, terutama lewat digitalisasi," tegasnya.
Peran ketiga, kata Rosdiana, BUMN menjadi penopang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan kontribusi sekitar 18-19 persen setiap tahunnya. Keempat, BUMN berperan sebagai penyedia layanan publik esensial, mulai dari energi, transportasi, hingga telekomunikasi.
"Saat ini BUMN menyerap sekitar 90.000 tenaga kerja langsung, di luar pekerja tidak langsung dan kemitraan dengan pelaku UMKM. BUMN juga berperan menjaga ketahanan sektor-sektor strategis nasional," katanya.

