BPIP Sosialisasikan Buku Teks Utama Pendidikan Pancasila di Ambon
SinPo.id - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) melakukan sosialisasi Buku Teks Utama (BTU) Pendidikan Pancasila di Kota Ambon.
Kegiatan sosialisasi ini berlangsung di Hotel Santika Premier Ambon ini dihadiri oleh lebih dari 300 guru SD dan SMP se-Kota Ambon pada Kamis, 24 Juli 2025.
Sosialisasi BTU Pendidikan Pancasila ini merupakan bagian dari sosialisasi strategis BPIP dalam memperkuat pemahaman ideologi Pancasila di dunia pendidikan. Acara dibuka langsung oleh Kepala BPIP RI, Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, dan turut dihadiri oleh Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena, anggota Dewan Pengarah dan Pakar BPIP, Forkopimda, serta jajaran OPD Kota Ambon.
Dalam sambutannya, Prof. Yudian menekankan bahwa Pancasila bukan hanya warisan sejarah, tetapi juga fondasi utama dalam membentuk karakter bangsa yang tangguh dan bersatu.
“Pancasila adalah pedoman hidup bangsa Indonesia. Ia harus ditanamkan sejak dini melalui pendidikan formal sebagai bagian dari pembentukan karakter generasi penerus,” tegasnya.
Prof. Yudian juga menyampaikan harapan agar Ambon dapat menjadi role model nasional dalam mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila di kehidupan sehari-hari.
“Ambon adalah kota musik, kota toleransi, dan kota keberagaman. Nilai Pela Gandong adalah bukti bahwa Pancasila tidak hanya diajarkan, tetapi benar-benar hidup di tengah masyarakat,” tutupnya.
Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena, menyambut baik upaya BPIP tersebut. Ia menyebut bahwa Ambon yang pernah mengalami konflik sosial kini menjelma sebagai kota yang memegang teguh nilai-nilai perdamaian dan persatuan, sejalan dengan filosofi lokal Pela Gandong.
“Pendidikan Pancasila menjadi kunci dalam membentuk generasi yang berkarakter kuat, cinta tanah air, dan menjunjung tinggi toleransi. Ambon siap menjadi garda terdepan dalam gerakan ini,” ujar Wattimena.
Sementara itu, Deputi Hubungan Antar Lembaga BPIP, Ir. Prakoso melaporkan bahwa terdapat 585 satuan pendidikan formal di Kota Ambon, dari PAUD hingga SMA/SMK dan SLB. Ia menegaskan bahwa pembelajaran Pancasila harus dikembangkan secara dialogis, partisipatif, dan kontekstual, agar lebih relevan dengan tantangan zaman.
“Guru adalah kunci utama dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila. Buku teks ini adalah alat bantu penting untuk menyampaikan nilai-nilai itu secara hidup dan aplikatif,” tambahnya.
Sejak ditetapkan sebagai kurikulum wajib melalui Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022, BPIP terus mendorong penguatan Pendidikan Pancasila, termasuk melalui penerbitan 24 Buku Teks Utama pada 2023 masing-masing 12 buku untuk guru dan siswa dari jenjang PAUD hingga SMA.
Buku ini telah disahkan melalui SK Menteri Dikbudristek dan tersedia dalam format digital untuk memudahkan akses di seluruh satuan pendidikan.
Acara diakhiri dengan sesi dialog interaktif yang memberikan ruang bagi para guru untuk berdiskusi, bertukar ide, serta menggali strategi implementasi Pendidikan Pancasila yang lebih kontekstual dan menyentuh realita kehidupan siswa.
