Gubernur Dorong Reformasi Birokrasi Pemprov DKI Lewat AI
SinPo.id - Gubernur DKI, Pramono Anung mendorong reformasi birokrasi di Jakarta lewat pemanfaatan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Dia menegaskan, Jakarta tak lagi bisa bergantung pada sistem manual.
"Ini kan orang kalau sudah berpikirnya AI, inginnya sesuatu yang cepat, presisi, dan bisa dilakukan," ujar Pramono di Jakarta, Kamis, 24 Juli 2025.
Dia pun mencontohkan, proses pengurusan koefisien lantai bangunan (KLB) yang sebelumnya bisa memakan waktu hingga 12 tahun, kini ditargetkan rampung maksimal dalam 28 hari berkat sistem berbasis AI.
Selain perizinan KLB, dia juga menyinggung layanan publik lain seperti KTP, KJP, KJMU, dan paspor yang semestinya bisa dipercepat dan dipermudah melalui integrasi data dan pemanfaatan teknologi cerdas. Menurut Pramono, birokrasi Jakarta tak punya pilihan selain beradaptasi.
"Sistem data Jakarta seharusnya sudah lebih terintegrasi dan bukan lagi secara manual," tuturnya.
Lebih lanjut, dia juga mengakui peran AI dalam menurunkan tingkat kemacetan di Jakarta melalui sistem Intelligent Traffic Control System (ITCS) yang kini telah dipasang di 65 dari 321 titik lampu lalu lintas.
"Terbukti Jakarta kini bukan lagi kota termacet, tapi kelima termacet di Indonesia," ungkap Pramono.
Kendati capaian itu masih menyisakan pekerjaan rumah, Pramono menekankan pentingnya forum-forum seperti workshop AI untuk mempercepat modernisasi kota.
"Saya minta jajaran bisa manfaatkan forum ini dengan serius," tandasnya.
