Pramono Tegaskan Arah Baru Jakarta: Kota Hijau dengan Skema Pembiayaan Ramah Lingkungan
SinPo.id - Gubernur DKI, Pramono Anung menegaskan, arah baru pembangunan Jakarta yang lebih ramah lingkungan melalui skema pembiayaan hijau dan kolaborasi lintas negara.
Komitmen Pramono ini disampaikan dalam acara Urban Climate Action Programme (UCAP) Climate Action Implementation (CAI) Regional Convening 2025 yang digelar di Jakarta, Rabu, 23 Juli 2025.
"Prinsipnya kami ingin kebijakan ini konsisten dijalankan, termasuk pengembangan instrumen pembiayaan hijau seperti obligasi hijau dan portofolio ESG. Kami ingin jadi contoh nyata bahwa Jakarta serius berubah," kata Pramono dalam keterangannya, Rabu, 23 Juli 2025.
Jakarta, kata dia, kini resmi bergabung dengan Clean Investment Accelerator, sebuah koalisi global yang mendorong kota-kota besar di dunia untuk melepaskan ketergantungan pada pembiayaan berbasis energi fosil.
"Langkah ini sejalan dengan upaya Pemprov DKI untuk mengubah arah pembangunan menuju kota hijau dan berketahanan iklim," ungkap dia.
Menurut Pramono, regulasi bangunan hijau yang diterapkan Jakarta juga akan diperkuat dengan dukungan investasi berkelanjutan. Targetnya, seluruh bangunan baru pada 2030 harus mencapai efisiensi energi dan air hingga 100 persen, sementara setengah dari bangunan lama harus direnovasi agar lebih hemat energi.
"Kita butuh dukungan pembiayaan jangka panjang yang tidak hanya berpihak pada keuntungan, tapi juga keberlanjutan lingkungan," ujar Pramono.
Lebih lanjut, dia menegaskan, transformasi kota hijau juga akan menyentuh sektor ruang terbuka. Pramono menyampaikan, Jakarta berencana memanfaatkan lahan publik terbengkalai menjadi taman kota, terinspirasi oleh proyek High Line Park di New York.
“Ini solusi cerdas untuk memperluas ruang hijau tanpa terbentur urusan pembebasan lahan,” tandasnya.

