Belasan Orang Tewas Akibat Banjir dan Tanah Longsor di Korea Selatan
SinPo.id - Hujan deras melanda seluruh wilayah di Korea Selatan selama lima hari berturut-turut hingga menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor di sejumlah kota. Akibatnya, 16 orang dilaporkan tewas, dan 10 orang lainnya dinyatakan hilang.
Kementerian Dalam Negeri Korea Selatan mengatakan, dua orang tewas dan beberapa orang hilang di kota resor Gapyeong pada hari Minggu setelah tanah longsor menimbun rumah-rumah dan banjir menyapu kendaraan.
Kemudian delapan orang ditemukan tewas dan enam orang dilaporkan hilang di kota Sancheong di selatan pada hari Sabtu setelah hujan deras menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor di wilayah tersebut.
"Jumlah korban tewas secara keseluruhan mencapai 16 orang hingga pukul 16.00 waktu setempat pada hari Minggu," kata Otoritas Pemadam Kebaran, dilansir dari The Independent, Senin, 21 Juli 2025.
Menteri Dalam Negeri Yoon Ho Jung meminta pemerintah daerah untuk memobilisasi semua sumber daya yang tersedia agar dapat segera melakukan pemulihan secara cepat setelah sebelumnya pemerintah Korea Selatan memerintahkan sejumlah lembaga untuk pemulihan.
Ia pun mengatakan akan segera mengumumkan daftar kerusakan fasilitas akibat bencana banjir dan tanah longsor yang harus segera dipulihkan, termasuk rumah, bangunan komersial, dan jalan.
“Kementerian dan pemerintah daerah perlu memastikan bahwa warga yang mengungsi di tempat penampungan sementara tidak mengalami kesulitan dengan menyediakan pasokan bantuan yang memadai dan melakukan upaya maksimal dalam pemulihan darurat untuk membantu para pengungsi kembali ke kehidupan normal secepat mungkin,” kata Yoon.
Diketahui, hujan deras melanda wilayah Chungcheong Selatan, Jeolla Selatan, dan Gyeongsang Selatan minggu lalu, dengan curah hujan melebihi 500 mm yang memecahkan rekor curah hujan harian pada bulan Juli.
Bahkan pekan lalu, tiga orang ditemukan tewas di dalam mobil yang terendam dan satu orang lainnya tewas ketika mobil mereka tertimbun tanah dan beton setelah dinding penahan jalan layang runtuh di Osan, tepat di selatan Seoul.
