Duta Besar AS Kunjungi Taybeh, Kecam Serangan Pemukim Yahudi

Laporan: Tim Redaksi
Senin, 21 Juli 2025 | 02:15 WIB
Kamp pengungsi Gaza. (SinPo.id/AFP)
Kamp pengungsi Gaza. (SinPo.id/AFP)

SinPo.id -  Duta Besar Amerika Serikat untuk Israel, Mike Huckabee, mengunjungi kota Kristen Palestina Taybeh di Tepi Barat pada Sabtu 19 Juli 2025, menyusul serangkaian insiden kekerasan dan serangan oleh pemukim Yahudi ekstremis yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir.

Dalam kunjungannya, Huckabee mengecam keras serangan pembakaran di dekat reruntuhan Gereja St. George yang diyakini dilakukan oleh pemukim radikal. Dalam pernyataannya di media sosial X, Huckabee menyebut aksi itu sebagai “kejahatan terhadap kemanusiaan dan Tuhan.”

“Mencemari gereja, masjid, atau sinagoga adalah kejahatan terhadap kemanusiaan dan Tuhan,” tulisnya.
“Saya bekerja untuk semua warga AS di Israel—Yahudi, Muslim, atau Kristen. Bila mereka diteror atau menjadi korban kejahatan, saya akan menuntut pelaku bertanggung jawab dengan konsekuensi nyata.”

Dalam pernyataan terpisah dari Departemen Luar Negeri AS, Huckabee menggambarkan serangan pembakaran di Taybeh sebagai "tindakan teror" dan menuntut adanya hukuman berat bagi pelaku.

“Kami akan bersikeras agar siapa pun yang melakukan tindakan teror dan kekerasan di Taybeh—atau di mana pun—ditemukan dan dituntut secara hukum. Hanya ditegur tidak cukup,” katanya.

“Orang-orang harus membayar atas tindakan yang merusak milik sesama manusia, terlebih sesuatu yang dianggap suci. Itu penghinaan terhadap Yang Maha Kudus.”

Meski demikian, otoritas Israel belum mengeluarkan pernyataan resmi soal serangan-serangan terhadap Taybeh, termasuk insiden minggu lalu yang menewaskan dua warga Palestina, salah satunya adalah warga negara AS, Saif Musallet, yang diduga tewas akibat pukulan brutal dari pemukim Israel di dekat desa Sinjil, Tepi Barat.

Senin sebelumnya, sejumlah pemimpin gereja tertinggi di Tanah Suci juga mengunjungi Taybeh dan menuduh bahwa otoritas Israel telah membiarkan aksi-aksi kekerasan oleh pemukim berlangsung tanpa tindakan hukum berarti.

Kekhawatiran AS terhadap perlakuan terhadap komunitas Kristen di Israel meningkat. Pekan ini, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahkan ditelepon langsung oleh Presiden Donald Trump yang marah atas insiden penembakan tank IDF yang menewaskan tiga warga sipil di satu-satunya gereja Katolik di Gaza.

Huckabee, seorang Kristen evangelikal yang sebelumnya dikenal pro-Israel dan pendukung aneksasi Tepi Barat, juga mengancam akan membuka pernyataan publik bahwa Israel tidak lagi menyambut komunitas Kristen, setelah beberapa laporan menyebut visa turis untuk misi evangelis tak kunjung disetujui oleh pemerintah Israel.

Sikap Huckabee yang selama ini cenderung membela Israel kini tampak mulai bergeser. Komentarnya terkait kematian Saif Musallet, yang disebut sebagai “tindakan kriminal dan teroris”, menandai salah satu momen langka di mana seorang tokoh konservatif Amerika mengecam kekerasan pemukim Israel secara terbuka.

Hal ini juga mencerminkan perubahan sikap di kalangan sayap kanan AS, terutama setelah keterlibatan AS dalam perang Israel-Iran bulan lalu, yang dianggap bertentangan dengan janji kampanye Trump untuk tidak menyeret AS ke konflik baru di luar negeri.

Sebagai penanda pergeseran opini publik konservatif, saluran One America News Network menayangkan segmen khusus yang mengkritik pembunuhan Musallet dan kekerasan pemukim Israel secara umum pada Rabu lalu.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI