Rafa Ramadhani Meninggal Setelah Sebulan Koma Digigit Ular Weling di Kamar Tidur

Laporan: Tim Redaksi
Senin, 21 Juli 2025 | 01:11 WIB
Ular (pixabay)
Ular (pixabay)

SinPo.id -  Kabar duka datang dari Desa Bukur, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan. Rafa Ramadhani Suwondho (12) meninggal dunia pada Minggu (20/7/2025) dini hari di RSUP Dr Kariadi, Semarang, setelah hampir sebulan berjuang dalam kondisi koma akibat gigitan ular weling.

“Betul, Mas. Dek Rafa meninggal dini hari tadi di RSUP Kariadi,” ujar Ning, salah satu kerabat keluarga.

Rafa sebelumnya menjalani perawatan intensif di ICU sejak pertengahan Juni 2025, setelah mengalami komplikasi serius dari gigitan ular berbisa yang terjadi di dalam kamar tidurnya sendiri.

Insiden bermula pada Senin, 16 Juni 2025 sekitar pukul 04.00 WIB, saat Rafa yang tengah tidur diduga digigit ular weling—ular berwarna belang hitam-putih—yang sempat terlihat oleh orang tuanya di kamar, namun tidak berhasil ditangkap.

Rafa kemudian dibawa ke mantri desa dan dirujuk ke RSUD Kajen. Di sana, ia hanya disuntik tiga kali, diambil darah, dan diberi oksigen sesaat. Dokter menyimpulkan ular tersebut tidak berbisa karena tidak tampak adanya pembengkakan, dan menyarankan pasien dipulangkan.

Namun, keluarga sempat meminta rawat inap karena Rafa menunjukkan gejala seperti lemas, sesak napas, dan penglihatan kabur. Permintaan tersebut ditolak, dan Rafa dipulangkan pada pukul 07.30 WIB.

Dalam perjalanan pulang, kondisinya memburuk drastis—ia mengalami kejang-kejang dan hilang kesadaran. Keluarga buru-buru membawanya ke RSI Pekajangan, di mana Rafa dirawat di ICU sebelum akhirnya dirujuk ke RSUP Dr Kariadi, Semarang.

Kakek korban, Datur (56), menyampaikan penyesalan mendalam atas lambannya respons medis awal.

“Dokternya bilang, ‘anak baru bangun tidur ya pusing.’ Padahal cucu saya sudah mengeluh matanya gelap dan tidak bisa melihat,” ungkap Datur.

Rafa akhirnya mengembuskan napas terakhir di ruang ICU dan jenazahnya dimakamkan di TPU Desa Bukurpukul 10.00 WIB, setelah tiba di rumah duka sekitar pukul 04.00 WIB.

Kisah tragis Rafa sempat menjadi perhatian publik setelah dibagikan akun Instagram @Pekalonganinfo. Unggahan tersebut menuai ratusan komentar berisi doa, empati, serta kritik terhadap kurangnya kesadaran tenaga medis soal penanganan gigitan ular berbisa.

Dokter di RSI Pekajangan menyatakan bahwa semua kasus gigitan ular—berbisa atau tidak—harus ditangani secara serius, karena gejalanya dapat berkembang secara sistemik, menyerang saraf dan organ vital, apalagi pada anak-anak.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI