Mensos: Pendamping PKH Harus Jadi Jembatan Kemandirian, Bukan Sekadar Penyalur Bansos
SinPo.id - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf alias Gus Ipul, mengajak para pendamping Program Keluarga Harapan (SDM PKH) untuk melihat tugas, bukan sekadar sebagai pekerjaan administratif, melainkan misi kemanusiaan yang berdampak nyata. Karena, SDM PKH memiliki peran sentral sebagai agen perubahan sosial.
"Saudara-saudaraku SDM PKH, kalian bukanlah sekadar petugas lapangan. Kalian adalah penjaga harapan. Kalian adalah sahabat bagi mereka yang terpinggirkan," ujar Gus Ipul dalam pengarahan kepada pendamping PKH se-Indonesia di Jakarta, ditulis Minggu, 20 Juli 2025.
Menurut Gus Ipul, keberhasilan seorang pendamping bukan diukur dari banyaknya data yang dikumpulkan, tetapi dari jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang berhasil lulus atau graduasi dari ketergantungan pada bantuan sosial, menjadi mandiri secara ekonomi.
"Pendamping sejati adalah mereka yang mampu menyiapkan KPM-nya untuk tidak lagi didampingi," tegasnya.
Graduasi, lanjutnya, bukan akhir, melainkan awal dari keberanian untuk berdiri sendiri dan menghadapi dunia nyata. Ia menargetkan minimal 10 KPM per tahun per pendamping bisa lulus dari program bantuan.
"Dengan 34.000 pendamping PKH yang tersebar di seluruh Indonesia, bayangkan jika satu pendamping mengubah nasib 10 KPM, kita bisa mengangkat 340.000 keluarga dari ketergantungan menuju kemandirian," ucapnya.
Lebih lanjut, Gus Ipul menekankan bahwa bantuan sosial bersifat sementara, terutama bagi KPM yang berada dalam usia produktif. Maka dari itu, pendamping harus menjadi jembatan menuju pemberdayaan ekonomi, melalui akses pelatihan, bantuan usaha, peningkatan kapasitas, hingga akses pasar.
"Pendamping PKH berperan sebagai fasilitator, motivator, edukator, pelatih, sekaligus pendamping sosial. Fungsi ini harus dijalankan dengan integritas tinggi," ucapnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya adaptasi terhadap perkembangan teknologi dalam sistem penyaluran bantuan sosial yang semakin berbasis data dan digital. "Jangan sampai teman-teman PKH tertinggal. Kalau perannya tidak terlihat, itu menjadi masalah buat kita semua," ungkapnya.
Gus Ipul juga menyampaikan bahwa SDM PKH juga memiliki peran penting dalam menyukseskan Sekolah Rakyat, program Presiden Prabowo Subianto yang ditujukan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Menurutnya, peran para pendamping menjadi wajah pertama negara di mata masyarakat kecil.
"Teman-teman SDM PKH adalah wajah sejati negara di mata rakyat kecil. Sekolah Rakyat bukan hanya sekolah, tapi gerbang masa depan," katanya.
Dia menekankan pentingnya integritas sebagai harga mati dalam proses seleksi penerima manfaat pendidikan. Pendamping harus menghindari praktik titipan, sogokan, atau manipulasi data karena menyangkut masa depan generasi bangsa.
"SDM PKH harus benar-benar mencari KPM dengan Desil 1 atau miskin ekstrem, tidak boleh asal karena terkait masa depan bangsa," tukasnya.

