Kardinal Pizzaballa Masuk Gaza, Salurkan Bantuan dan Ragukan Penjelasan Israel atas Serangan ke Gereja Katolik

Laporan: Tim Redaksi
Minggu, 20 Juli 2025 | 07:12 WIB
Ledakan di Lokasi Bantuan Gaza, Dua Petugas AS Terluka (Dok.AFP)
Ledakan di Lokasi Bantuan Gaza, Dua Petugas AS Terluka (Dok.AFP)

SinPo.id -  Kardinal Pierbattista Pizzaballa, Patriark Latin Yerusalem, memasuki wilayah Gaza untuk menyalurkan bantuan kepada korban serangan Israel yang menghantam satu-satunya gereja Katolik di wilayah tersebut, yakni kompleks Gereja Keluarga Kudus (Holy Family Church) di Gaza City. Kunjungan ini menandai peristiwa langka, mengingat sangat terbatasnya akses bagi pejabat asing ke wilayah Gaza.

Dalam serangan yang terjadi pada Kamis 17 Juli 2025, tiga orang dilaporkan tewas dan beberapa lainnya terluka, termasuk Pastor Paroki, Romo Gabriele Romanelli, yang mengalami cedera ringan di bagian kaki. Foto-foto dari lokasi menunjukkan atap gereja rusak parah akibat hantaman peluru, dengan dinding batu hangus dan jendela pecah.

Sejak dimulainya ofensif militer Israel terhadap Hamas pada Oktober 2023, Gereja Keluarga Kudus telah menjadi tempat perlindungan bagi ratusan warga sipil Palestina, baik umat Kristen maupun Muslim. Serangan ini menimbulkan kekhawatiran serius akan keselamatan rumah ibadah dan warga sipil yang bernaung di dalamnya.

Kardinal Pizzaballa, dalam wawancara dengan media Italia Corriere della Sera, menyatakan bahwa kehadiran Katolik akan tetap ada di Gaza "apa pun yang terjadi." Ia juga menyampaikan keraguan atas klaim Israel yang menyebut serangan tersebut sebagai "kesalahan teknis".

“Kami bukan target. Mereka mengatakan itu kesalahan. Tapi semua orang di sini percaya itu bukan kesalahan,” ujarnya.

Pernyataan serupa disampaikan oleh Direktur Editorial Vatikan, Andrea Tornielli, yang menilai penjelasan Israel tidak meyakinkan. Dalam tulisan resminya, ia menyoroti bahwa janji penyelidikan serupa pernah disampaikan Israel terkait penembakan dua perempuan Kristen di paroki Gaza tahun lalu, namun belum ada hasil hingga kini.

“Sulit untuk merasa tenang dengan janji penyelidikan, apalagi ketika kita melihat banyak tempat ibadah yang dihancurkan,” tulis Tornielli di media resmi Takhta Suci.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengklaim bahwa serangan ke gereja disebabkan oleh "peluru nyasar". Ia menyampaikan penyesalan mendalam atas insiden tersebut dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban. Pada Jumat 18 Juli 2025, Netanyahu juga menghubungi Paus Leo dan menyatakan komitmen Israel untuk melindungi warga sipil serta situs-situs keagamaan.

Dalam percakapan tersebut, Paus kembali menyerukan diakhirinya perang dan meminta perlindungan terhadap warga sipil serta tempat ibadah. Vatikan juga menyebut Paus sangat prihatin terhadap situasi kemanusiaan yang semakin memburuk di Gaza.

Dalam kunjungannya, Kardinal Pizzaballa didampingi Patriark Ortodoks Yunani Yerusalem, Theophilos III. Mereka membawa ratusan ton bahan makanan, perlengkapan pertolongan pertama, dan peralatan medis yang sangat dibutuhkan. Bantuan tersebut diberikan tidak hanya untuk komunitas Kristen kecil di Gaza, tetapi juga untuk sebanyak mungkin keluarga yang membutuhkan, tanpa memandang agama.

Pihak Patriarkat Latin Yerusalem juga memastikan evakuasi terhadap para korban luka dari serangan di gereja, agar segera mendapatkan perawatan medis yang memadai.

Paus Leo, melalui panggilan telepon, menyampaikan dukungannya terhadap misi kemanusiaan yang dijalankan para pemimpin gereja di Gaza. Ia mengungkapkan kasih dan keprihatinannya kepada komunitas paroki yang terdampak, serta kembali menegaskan tekadnya untuk menghentikan pertumpahan darah yang terus memakan korban jiwa sipil.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI