Perundingan IEU-CEPA Tuntas, Produk Indonesia Bakal Diserap 700 Juta Lebih Penduduk

Laporan: Tio Pirnando
Sabtu, 19 Juli 2025 | 12:36 WIB
Wamenlu RI Arief Havas Oegroseno. (SinPo.id/Tio)
Wamenlu RI Arief Havas Oegroseno. (SinPo.id/Tio)

SinPo.id - Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI Arief Havas Oegroseno mengatakan, perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU CEPA) yang berlangsung lebih dari sembilan tahun telah selesai. Keputusan ini membuka peluang besar bagi produk Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) Indonesia, untuk memasuki pasar Uni Eropa. 

"Tugas selanjutnya bagi kita adalah menyusun dokumen teknisnya dengan teman-teman di Kementerian dan semoga bisa segera ditandantangani dan segera berlaku," kata Arief dalam diskusi Double Check bertajuk "Buah Muhibah Presiden Prabowo Dari Dunia Internasional" di kawasan Jakarta Selatan, Sabtu, 19 Juli 2025. 

Arief menjelaskan, manfaat dari perundingan IEU-CEPA, membuka pasar Indonesia ke lebih dari 500-600 juta penduduk Uni Eropa dengan pendapatannya yang tinggi. Hal ini juga menggabungkan dua pasar besar, Indonesia dengan 280 juta pendukung, dan Uni Eropa (560 juta), total lebih dari 700 juta orang. Manfaat lainnya, memberikan tarif 0 persen bagi produk Indonesia yang masuk ke Uni Eropa, sebelumnya terkena tarif 6 persen. 

"Nah, dengan tarif yang 0 persen Maka produk organik Indonesia favorit Eropa kan bisa masuk dengan 0 persen dan dengan jumlah yang lebih banyak lagi. Banyak produk UKM lain, seperti furniture, Aparel rumah, kemudian produk-produk kayu, itu yang akan masuk ke Eropa, dengan 0 persen. Kopi juga akan masuk ke Eropa dengan nilai yang 0 persen. Jadi tidak pemain besar saja tapi juga pemain kecil UKM, " tuturnya. 

Dampak positif lainnya, sambung Arief, produk UMKM Indonesia dapat bersaing di pasar Uni Eropa dengan harga lebih kompetitif. Hal ini membuat peluang ekspor meningkat signifikan, terutama bagi produk-produk yang sebelumnya terkena tarif tinggi.  

"Nah dengan kerja sama ini dengan koperasi-koperasi kopi, misalnya, juga itu sekarang bisa Masuk ke Eropa dengan tarif yang gitu (0 persen)," tukasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI