Tarif Impor 19 Persen, BKSAP Langkah Strategis di Tengah Tantangan Ekonomi

Laporan: Galuh Ratnatika
Jumat, 18 Juli 2025 | 18:27 WIB
Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera (SinPo.id/Dok. DPR RI)
Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera (SinPo.id/Dok. DPR RI)

SinPo.id - Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera, ajak masyarakat berprasangka baik terhadap kebijakan tarif impor Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap Indonesia yang turun menjadi 19 persen.

Menurutnya, masyarakat harus melihat kebijakan tersebut sebagai langkah strategis di tengah tantangan ekonomi global yang belum sepenuhnya pulih.

“Kita perlu husnuzhan bahwa kebijakan tarif ini adalah pilihan terbaik yang bisa diambil pemerintah saat ini, untuk menjaga stabilitas fiskal dan memperkuat daya tahan ekonomi nasional," kata Mardani, dalam keterangan persnya, Jumat, 18 Juli 2025.

"Kita berada dalam masa yang tidak mudah, dan keputusan ini tentu tidak diambil secara gegabah,” imbuhnya.

Namun, kata Mardani, kebijakan tarif dalam kesepakatan terbaru antara Indonesia dan AS tersebut perlu diimbangi dengan langkah nyata dalam pengelolaan anggaran negara agar dampaknya optimal dan berkeadilan.

Belanja negara harus diarahkan secara efektif dan efisien, terutama untuk sektor-sektor strategis seperti peremajaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) dan penguatan infrastruktur transportasi logistik nasional, termasuk pengadaan armada seperti pesawat Boeing.

"Belanja yang tepat sasaran tidak hanya akan memperkuat ketahanan nasional, tetapi juga meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia di kancah internasional," ungkapnya.

Di sisi lain, tantangan global juga harus dijawab dengan terobosan baru di sektor ekspor. Ia menilai, diversifikasi pasar menjadi kunci penting untuk mengurangi ketergantungan terhadap pasar tradisional seperti AS.

"Indonesia perlu memperluas akses ekspor ke negara-negara mitra strategis lainnya, termasuk negara-negara anggota BRICS," kata Mardani.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI