Legislator Soroti Maraknya Pelecehan terhadap Anak di Ruang Digital

Laporan: Galuh Ratnatika
Selasa, 15 Juli 2025 | 09:59 WIB
Ilustrasi. (SinPo.id/pexels.com)
Ilustrasi. (SinPo.id/pexels.com)

SinPo.id - Anggota DPR RI dari Fraksi PKS, Anis Byarwati, mengaku prihatin dengan maraknya pelecehan terhadap anak di ruang digital, khususnya melalui game online. 

"Ini adalah bukti nyata bahwa ruang digital, yang seharusnya jadi sarana positif, juga menyimpan potensi bahaya yang besar," kata Anis, dalam keterangan persnya, Selasa, 15 Juli 2025.

Menurutnya, anak-anak memiliki kecenderungan lebih mudah mempercayai karakter virtual atau individu yang baru dikenal dalam game online.

Terlebih, kurangnya edukasi keamanan digital membuat anak-anak tidak mengetahui pentingnya menjaga privasi, mengenali tanda bahaya, dan melaporkan tindakan mencurigakan dalam ruang digital.

"Fitur komunikasi seperti chat, voice chat, atau pesan pribadi dalam game seringkali menjadi celah bagi pelaku untuk membangun kedekatan dan memanipulasi anak," ungkapnya.

Ia pun menilai bahwa regulasi dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik Dalam Perlindungan Anak (PP TUNAS), belum diimplementasikan secara optimal.

"Meskipun ada upaya-upaya yang dilakukan, seperti pemblokiran situs atau aplikasi ilegal, namun laju perkembangan teknologi dan modus kejahatan sering kali lebih cepat dari adaptasi regulasi," paparnya.

Selain itu, daya tarik seperti kenaikan rank, item khusus dalam game, uang, atau janji-janji manis seringkali menjadi umpan yang diberikan pelaku ke korban.

Sementara itu, banyak orang tua yang belum menyadari risiko yang ada di game online dan memiliki keterbatasan pengetahuan digital sehingga tidak tahu bagaimana memantau aktivitas digital anak.

Oleh sebab itu, Anis meminta pemerintah untuk terus berinovasi dan berkolaborasi dengan pengembang game, platform media sosial, dan masyarakat sipil, untuk menciptakan keamanan digital.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI