Menkop: Para Purna Pekerja Migran Harus Diorganisir Lewat Koperasi

Laporan: Tio Pirnando
Senin, 14 Juli 2025 | 16:12 WIB
Menkop Budi Arie Setiadi dan Menteri P2MI Abdul Kadir Karding (SinPo.id/Tio Pirnando)
Menkop Budi Arie Setiadi dan Menteri P2MI Abdul Kadir Karding (SinPo.id/Tio Pirnando)

SinPo.id - Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi, meminta agar para pekerja migran Indonesia yang sudah kembali ke Tanah Air, harus diorganisir dan dikonsolidasikan melalui wadah koperasi. Hal ini guna meningkatkan kesejahteraan keluarganya. 

"Intinya, saya berharap mereka berkoperasi untuk meningkatkan kesejahteraan keluarganya," kata Budi, usai MoU dengan Menteri Karding di Kantor Kementerian P2MI,  Jakarta Selatan, Senin, 14 Juli 2025. 

Bahkan, lanjut Budi, program pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih juga bakal menciptakan banyak lapangan kerja yang bisa dimanfaatkan para pekerja migran di wilayahnya masing-masing. 

"Kopdes Merah Putih akan banyak membutuhkan tenaga kerja kompeten yang bisa diisi oleh para pekerja migran yang memang sudah terlatih," ucapnya. 

Budi juga bersepakat untuk membekali mereka dengan pengetahuan, ketrampilan, dan jaringan usaha, agar koperasi yang terbentuk bukan hanya nama, tapi benar-benar menjadi sumber penghidupan yang nyata dan berkelanjutan.

Ia merujuk pada 11 April 2025 lalu di Surabaya, dimana lahir Koperasi Migran Indonesia Makmur Sejahtera. "Sebuah koperasi yang dibangun para purna pekerja migran. Ini bukan hanya simbol, tapi pesan kuat bahwa semangat gotong royong dan kemandirian masih hidup dan terus menyala," jelasnya.

Sementara itu, Menteri Karding mengatakan, pihaknya akan mensinergikan program Desa Migran Emas di seluruh Indonesia dengan koperasi. "Kita akan melakukan pemberdayaan pekerja migran Indonesia lewat koperasi," kata Karding.

Karding mencontohkan eksistensi sekitar 300-an wirausaha yang berada di Cirebon, dimana mereka sudah membentuk koperasi untuk pengembangan usahanya. "Kita akan bentuk koperasi di setiap wilayah yang merupakan kantong-kantong pekerja migran," ujarnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI