Mentan Ingatkan Penyaluran Beras SPHP Jangan Sampai Bocor
SinPo.id - Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman meminta Perum Bulog untuk memastikan, penyaluran 360 ribu ton beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) tidak bocor ke pihak yang tak bertanggung jawab. Bantuan tersebut harus diawasi agar tetap sasaran.
Berdasarkan surat penugasan dari Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 173/TS.02.02/K/7/2025 per tanggal 8 Juli 2025, penyaluran beras SPHP atau beras dari Bulog selama 6 bulan ini sebanyak 1.318.826.629 kilogram (kg) dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP).
"Bansos sudah pemerintah lepas langsung ke rakyat. Tapi untuk SPHP, saya tegaskan Bulog agar hati-hati. Jangan sampai bocor atau dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Saya minta tindak tegas mafia pangan," kata Amran dalam keterangannya, Minggu, 13 Juli 2025.
Peringatan Amran ini didasari oleh investigasi Satgas Pangan Bareskrim Polri yang menemukan pelanggaran sejumlah produsen besar yang diduga mengedarkan beras tak sesuai standar mutu dan takaran.
"SPHP bukan sekadar tambahan pasokan, tapi benteng dari praktik curang. Pelaksanaannya harus berintegritas dan diawasi ketat. Kalau ada yang nakal, kita tindak tegas," tegasnya.
Amran menjelaskan, beras SPHP ini didistribusikan melalui pengecer pasar rakyat, koperasi desa, outlet pangan daerah, hingga Gerakan Pangan Murah. Beras tersebut dijual dalam kemasan 5 kg dan dijual sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan.
"Ini bukan soal jumlah, tapi keadilan distribusi. Jika tidak tepat sasaran, maka tujuan SPHP akan gagal. Distribusinya harus transparan dan diawasi pemerintah pusat dan daerah," tutur Amran.
Amran juga terus mendukung sisi hulu dengan memperkuat produksi beras. Hal ini diimplementasikan lewat pompanisasi, bantuan benih tahan kekeringan, dan percepatan tanam.
Dari proses itu, produksi beras nasional Januari sampai Agustus 2025 diperkirakan mencapai 24,97 juta ton atau naik 14,09 persen dibanding periode yang sama 2024 sebesar 21,88 juta ton.
"Kami pastikan produksi aman. Yang harus dijaga sekarang adalah distribusi dan tata niaganya. SPHP dan bansos adalah dua sisi mata uang, satu menjaga akses rakyat miskin, satu lagi menstabilkan pasar," tukasnya.
