Airlangga: Perundingan IEU-CEPA Masuki Tahap Akhir setelah 10 Tahun

Laporan: Tio Pirnando
Minggu, 13 Juli 2025 | 13:31 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. (SinPo.id/dok. Ekon)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. (SinPo.id/dok. Ekon)

SinPo.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pembahasan penyelesaian perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif antara Indonesia dan Uni Eropa (IEU-CEPA) akan segera selesai. Baik Indonesia dan Uni Eropa sepakat untuk meningkatkan perdagangan.

Hal itu disampaikan Airlangga di Brussel, Belgia, mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam rangkaian pertemuan dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Presiden Dewan Eropa Antonio Costa, dan Raja Belgia Phillipe.

"Salah satu yang akan dibahas itu terkait dengan IEU-CEPA. Nah, IEU-CEPA ini kita sudah berunding masuk tahun ke-10, lebih dari 19 putaran. Namun seluruh isunya akan selesai dan ini tentu merupakan sebuah milestone baru di tengah situasi ketidakpastian," kata Airlangga dalam keterangannya, Minggu, 13 Juli 2025. 

Airlangga menjelang, Indonesia dan Komisi Uni Eropa secara intensif terus melakukan pembahasan bersama untuk mengakselerasi penyelesaian IEU-CEPA. Kesepakatan ini diharapkan dapat membuka peluang bisnis yang lebih luas, meningkatkan kepastian hukum, serta menyediakan platform strategis untuk memperdalam dialog dan kerja sama di berbagai isu ekonomi penting yang relevan saat ini.

Meski dinamika perdagangan global saat ini masih dihadapkan dengan ketidakpastian, kedua pihak berkomitmen untuk membangun dan meningkatkan hubungan perdagangan dan investasi yang berbasis aturan dan saling menghormati. 

Kesepakatan melalui IEU-CEPA ini juga diyakini akan menjadi tonggak penting dalam meningkatkan perdagangan dan investasi bilateral yang saling menguntungkan.

Indonesia dan Uni Eropa juga menyadari pentingnya percepatan implementasi perjanjian IEU-CEPA, mengingat urgensi untuk menciptakan stabilitas dan memperluas akses pasar serta memperkuat hubungan ekonomi yang saling menguntungkan dan membangun kemitraan strategis yang dapat diandalkan. 

Proses perundingan CEPA saat ini telah mencapai finalisasi isu-isu teknis, fine-tunning, dan menyusun kerangka waktu yang lebih detail untuk mencapai tahap ratifikasi IEU-CEPA.

"Sebelumnya banyak hal, tapi tentu situasi global, geopolitik itu semuanya merubah. Dan juga termasuk Indonesia menjadi mitra strategis untuk Eropa. Karena kita dilihat juga dalam proses masuk menjadi OECD, sehingga kita dianggap sudah mulai menjadi like-minded countries. Kemudian Indonesia juga ke depan akan menjadi negara yang terus meningkat ekonominya," ujar Airlangga.

Airlangga juga menegaskan bahwa kesepakatan IEU-CEPA diselenggarakan dalam skema yang saling menguntungkan dan mengedepankan kepentingan kedua belah pihak. Sementara itu, hubungan dagang Indonesia-Uni Eropa terus menunjukkan perkembangan signifikan dengan nilai perdagangan mencapai USD30,1 miliar pada 2024. Surplus perdagangan Indonesia terhadap Uni Eropa juga meningkat pesat, mencapai USD4,5 miliar pada 2024 atau naik dari USD2,5 miliar dari tahun sebelumnya.

"Dan mereka melihat di berbagai regional, ASEAN sangat kuat dan anchor-nya Indonesia. Sesudah Indonesia, di belakang antri nih, Malaysia ingin, Thailand ingin. Jadi Indonesia menjadi pelopor lah untuk bekerja sama dengan berbagai negara itu," pungkas  Airlangga.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI