ASEAN Kritik Tarif Sepihak dan Serukan Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Laporan: Tim Redaksi
Minggu, 13 Juli 2025 | 03:00 WIB
ASEAN
ASEAN

SinPo.id -  Negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) menyuarakan keprihatinan atas meningkatnya ketegangan perdagangan global serta memburuknya kondisi kemanusiaan di Gaza. Dalam pernyataan bersama yang dirilis pada Jumat 12 Juli 2025, ASEAN mengecam pengenaan tarif sepihak dan menyerukan gencatan senjata segera dan permanen di Jalur Gaza.

Para diplomat ASEAN menilai bahwa kebijakan tarif sepihak bersifat kontraproduktif dan berisiko memperburuk fragmentasi ekonomi global. Tanpa menyebut negara tertentu, mereka merujuk pada praktik negara-negara besar, termasuk Amerika Serikat, yang dalam beberapa bulan terakhir diketahui mengenakan tarif kepada sekutu dan pesaing dagangnya.

"Kami menggarisbawahi pentingnya sistem perdagangan multilateral yang dapat diprediksi, transparan, inklusif, bebas, adil, berkelanjutan, dan berbasis aturan," demikian bunyi pernyataan itu, menekankan peran sentral Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dalam menjaga keadilan perdagangan global.

Dalam pernyataan yang sama, ASEAN menyampaikan keprihatinan mendalam atas situasi di Gaza dan Timur Tengah, mendesak semua pihak untuk menahan diri dan menghindari eskalasi konflik lebih lanjut.

"Kami menyerukan dimulainya kembali akses kemanusiaan yang cepat, aman, tanpa hambatan, dan berkelanjutan bagi semua yang membutuhkan," tulis ASEAN, termasuk peningkatan kapasitas perlintasan di perbatasan dan melalui jalur laut.

ASEAN menuntut gencatan senjata segera dan permanen, serta pembebasan semua sandera tanpa syarat. Negara-negara Asia Tenggara ini juga menyatakan dukungan tegas pada UNRWA, badan PBB yang menangani pengungsi Palestina, untuk melanjutkan mandat kemanusiaannya.

Pernyataan ASEAN ini menegaskan posisi kawasan terhadap dua isu krusial dunia: kestabilan ekonomi global dan perdamaian internasional, serta menunjukkan tekad ASEAN untuk tetap menjadi aktor aktif dalam diplomasi global yang adil dan manusiawi.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI