Akibat Pupuk Palsu, Mentan Sebut Petani Nasional Dirugikan Rp3,2 Triliun

Laporan: Tio Pirnando
Sabtu, 12 Juli 2025 | 11:29 WIB
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman. (Ashar/SinPo.id)
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman. (Ashar/SinPo.id)

SinPo.id - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan, petani secara nasional telah dirugikan mencapai Rp3,2 triliun, ulah lima jenis pupuk palsu yang beredar di pasaran. Padahal, petani  sebagian besar menggunakan dana pinjaman kredit usaha rakyat (KUR), sehingga jika gagal panen, maka bisa bangkrut. 

"Bayangkan, kalau pupuknya palsu, itu kerugian petani, baru kita temukan di lima (jenis) pupuk palsu (potensi kerugian) Rp3,2 triliun. Tapi, ini bukan Rp3,2 triliunnya, petaninya langsung bangkrut, ini pinjaman, pinjaman KUR," kata Amran dalam keterangannya, Sabtu, 12 Juli 2025. 

Amran memastikan tidak akan memberi toleransi atas pemalsuan pupuk, dan segera menyeretnya ke penegak hukum. Tindakan  tidak etis yan tega menipu petani itu, harus segera dibersihkan dari sektor pertanian Indonesia. Namun, Amran tak rincian jenis dan lokasi penemuan pupuk palsu tersebut. 

Amran menekankan, selama ini fokus pihaknya adalah memajukan sektor pertanian agar petani semakin sejahtera. Kementan tidak ingin petani terus-menerus menjadi korban permainan pihak tak tida bertanggung jawab.

"Kita harus bereskan. Selama kami di pertanian, kami fokus, kami betul-betul ingin pertanian Indonesia berjaya," tegasnya.

Amran juga menegaskan komitmennya untuk menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia, sesuai arahan  Presiden Prabowo Subianto yang ingin ketahanan pangan nasional terus diperkuat lewat swasembada pangan.

"Kami ingin Indonesia menjadi lumbung pangan dunia seperti perintah Bapak Presiden," tukasnya

BERITALAINNYA
BERITATERKINI