Hadapi Potensi Banjir, DKI Andalkan Teknologi dan Tujuh Ribu Pasukan Biru

Laporan: Sigit Nuryadin
Kamis, 10 Juli 2025 | 21:11 WIB
Ilustrasi banjir (SinPo.id/ Pixabay)
Ilustrasi banjir (SinPo.id/ Pixabay)

SinPo.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyiagakan lebih dari 7.000 personel pasukan biru serta mengandalkan sistem teknologi pemantauan jarak jauh untuk mengantisipasi banjir akibat cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi dalam sepekan ke depan.

Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Hendri mengatakan, sistem teknologi Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA) menjadi salah satu tulang punggung pengendalian pompa air di Ibu Kota.

“Dengan SCADA, kita bisa mengaktifkan dan memantau kinerja pompa secara real-time dari jarak jauh. Ini mempercepat respon terhadap potensi genangan,” ujar Hendri di Jakarta, Kamis, 10 Juli 2025.

Sistem SCADA, kata Hendri, juga terintegrasi dengan sistem peringatan dini banjir yang terus dimonitor seiring prakiraan cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Dia juga menyampaikan. Dinas SDA DKI menerjunkan sekitar 7.000 pasukan biru ke lapangan untuk bersiaga selama 24 jam. Menurutnya, pasukan biru bertugas menangani genangan secara langsung, membersihkan saluran air, dan memastikan pompa berfungsi optimal.

“Pasukan biru ini yang menjadi ujung tombak penanganan di lapangan. Kami pastikan seluruh personel siap siaga,” ungkapnya. 

Selain itu, lanjut dia,  SDA DKI juga mengoperasikan 602 unit pompa stasioner di 205 titik dan 573 unit pompa mobile yang bisa digerakkan ke lokasi genangan yang tidak terjangkau.

Di sisi lain, Hendri menyebut, pengerukan sungai, kali, dan waduk terus dilakukan. Adapun SDA DKI mencatat, hingga awal Juli, volume pengerukan telah mencapai lebih dari 400 ribu meter kubik di 204 titik se-Jakarta.

"Upaya pengendalian air juga melibatkan 47 waduk, situ, dan embung, serta 52 polder aktif. Seluruhnya dioptimalkan untuk menampung debit air tinggi agar tidak meluber ke permukiman warga," kata Hendri. 

“Pak Gubernur sudah memberikan arahan agar seluruh jajaran bekerja maksimal, baik dari sisi alat, infrastruktur, maupun kesiapan personel,” tandasnya. 

Seperti diketahui, BMKG sebelumnya memperkirakan cuaca ekstrem akan melanda wilayah Jabodetabek dalam beberapa hari ke depan, ditandai hujan intensitas tinggi dan angin kencang.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI