Usaha Jelas, Pinjaman Cair: Zulhas Tegaskan Skema Modal Kopdes Merah Putih Tanpa APBN

Laporan: Tim Redaksi
Senin, 07 Juli 2025 | 15:39 WIB
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan. (SinPo.id/dok. Kemenko Pangan)
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan. (SinPo.id/dok. Kemenko Pangan)

SinPo.id - Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan alias menegaskan, Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih yang akan memperoleh plafon pinjaman modal Rp3 miliar dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), jika sudah memiliki kejelasan lini usaha. Karena, pendanaan Kopdes Merah Putih ini bukan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), melainkan bank pelat merah. 

"Setelah usahanya ada baru pembiayaannya, nanti Rp 3 miliar pinjaman dari Himbara, plafon pinjaman. Tapi setelah usahanya jelas, jangan ambil uang saja, tidak. Jadi tidak APBN, ini pinjaman," kata Zulhas di Jakarta, Senin, 7 Juli 2025. 

Zulhas menegaskan, pemerintah ingin membentuk koperasi yang sehat dengan cara benar. Dimana, tiap unit koperasi memiliki lini usaha yang akan dibantu permodalannya agar terus tumbuh dan berkembang. 

Ia berharap, dengan usaha konkret yang dijalankan Kopdes Merah Putih, akan dapat memotong rantai pasok yang panjang dan memenuhi kebutuhan dasar warga. 

"Akses perbankan nanti di sana, ada Mandiri Link, BNI Link, BRI Link, Bank Syariah, terserah lah yang mana saja, nanti ada. Agar lebih dekat kita untuk memotong rentenir dan tengkulak," ungkapnya

Selain itu, lanjut Zulhas, Kopdes harus  menjalankan setidaknya sejumlah usaha yang melayani kebutuhan langsung penduduk desa. Seperti usaha agen pupuk untuk petani, LPG 3 kilogram, toko sembako, hingga angkutan hasil pangan.

"Di situ (Desa) banyak rakyatnya perlu masak, maka akan ada nanti gas melon, ada sembako nya. Untuk ngangkut ada mobil trayeknya nanti bantu ngangkut gabah, ngangkut jagung, setor ke Bulog itu ada untungnya," ungkap Zulkifli.

Zulhas berharap, unit usaha Kopdes  bekerja sama dengan PT Pos untuk menyalurkan bantuan pemerintah. Lini usaha berikutnya yaitu klinik/apotek, agar akses kesehatan dan obat lebih mudah di jangkau masyarakat. 

"Ada klinik dan apotek, sehingga nanti klinik apotek desa tidak perlu jauh langsung ke kota. Ada gudangnya, gudang itu nanti untuk nyimpan gabah hasil panen, nyimpan jagung dan lain-lain. Bayangin kita akan punya 80.000 gudang," tukasnya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI