Banggar DPR-Menko Rapat Bahas Rencana Kerja Anggaran 2026

Laporan: Juven Martua Sitompul
Senin, 07 Juli 2025 | 13:53 WIB
Badan Anggaran (Banggar) DPR menggelar Raker dengan Menko Polkam Budi Gunawan membahas RAPBN 2026 (Ashar/SinPo.id)
Badan Anggaran (Banggar) DPR menggelar Raker dengan Menko Polkam Budi Gunawan membahas RAPBN 2026 (Ashar/SinPo.id)

SinPo.id - Badan Anggaran (Banggar) DPR RI menggelar rapat kerja dengan para Menteri Koordinator (Menko). Rapat beragendakan pembahasan Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) untuk tahun 2026.

Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah mengatakan jika perekonomian Indonesia saat ini tengah menghadapi tantangan yang besar. Berdasarkan World Economic Forum, risiko global tertinggi pada tahun 2026 adalah perang.

"Oleh karenanya rapat dengan para Menko hari ini sungguh kami berharap ada sinergi dari para Menko, ada koordinasi dan sebagainya, untuk lebih memperkokoh ketahanan kita sebagai bangsa, baik secara politik dan ekonomi," kata Said di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin, 7 Juli 2025.

Para Menko yang hadir, yaitu Menko Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan, Menko Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra, Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno.

Kemudian, Menko Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas).

Said mengatakan salah satu Menko yang berhalangan hadir, yakni Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Menurut dia, Airlangga sudah menyampaikan izin karena harus mendampingi Presiden Prabowo Aubianto dalam kunjungan kerjanya.

Karena beban dan tugas Menko itu berat, kata dia, usulan penambahan rancangan anggaran akan dianggap sebagai bagian dari persetujuan yang akan diambil dalam rapat kerja tersebut.

Sebelumnya, Ketua DPR RI Puan Maharani mengungkapkan bahwa pada masa sidang yang dimulai pada 24 Juni hingga 24 Juli 2025, akan mulai membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026.

Dia mengatakan bahwa tahun 2026, perekonomian global diproyeksikan masih akan dihadapkan dengan situasi yang dinamis dan tidak menentu. Konflik geopolitik, geoekonomi dan perekonomian global yang tidak kondusif akan sangat berpengaruh pada rantai pasok ekonomi global, produktivitas ekonomi, konsumsi masyarakat, daya beli, dan arus modal untuk investasi.

"Oleh karena itu, pembahasan kebijakan ekonomi makro dan pokok kebijakan fiskal tahun 2026 harus telah mengantisipasi hal tersebut yang dapat berdampak pada kapasitas APBN dalam menjalankan pembangunan nasional," kata Puan beberapa waktu lalu.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI