Pemerintah Kerahkan Kekuatan Penuh Cari Korban KMP Tunu Pratama Jaya

Laporan: Tim Redaksi
Minggu, 06 Juli 2025 | 12:21 WIB
Tim pencarian korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Perairan Selat Bali. (SinPo.id/dok. Dephub)
Tim pencarian korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Perairan Selat Bali. (SinPo.id/dok. Dephub)

SinPo.id - Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi mengatakan, pemerintah mengerahkan kekuatan penuh dari unsur laut, udara, dan darat, serta mengoptimalkan seluruh teknologi yang tersedia dalam upaya pencarian dan penyelamatan (SAR) terhadap korban yang belum ditemukan dari tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Perairan Selat Bali, Ketapang, Banyuwangi. Bahkan, sejak hari pertama kejadian, dirinya telah menginstruksikan seluruh jajarannya bergerak cepat dan bersinergi dengan Basarnas, TNI, Polri, KNKT serta seluruh instansi terkait.

"Semua sumber daya kami kerahkan baik dari laut, udara, maupun darat untuk mempercepat pencarian dan penyelamatan korban," ujar Dudy di Jakarta, Sabtu, 5 Juli 2025. 

Berdasarkan laporan Basarnas, pencarian ini makin diperkuat oleh kedatangan alat utama sistem persenjataan (alutsista) dari Koarmada II Surabaya. Termasuk di antaranya adalah KRI Fanildo 732, yang memiliki kemampuan deteksi bawah air hingga kedalaman 400 meter dan dilengkapi teknologi sonar canggih. Turut dikerahkan pula tim penyelam, helikopter, tim Kopaska, serta para ahli dari Pushidrosal.

Dudy menambahkan, sebanyak 22 penyelam diturunkan dalam misi ini. Seluruh penyelam telah menjalani pemeriksaan kesehatan dan kesiapan fisik secara menyeluruh.

"Hari ini, jajaran Kemenhub turut meninjau langsung lokasi pencarian menggunakan Kapal Patroli KPLP KN Grantin. Kami ingin memastikan seluruh personel dalam kondisi optimal sebelum diterjunkan ke lapangan," jelasnya.

Selain itu, lanjut Dudy, perhatian terhadap para penyintas menjadi prioritas. "Saya menginstruksikan agar para penyintas mendapatkan penanganan terbaik, baik secara medis maupun psikologis. Kita tidak akan berhenti sampai seluruh korban ditemukan. Ini adalah tanggung jawab kemanusiaan yang tidak boleh berhenti di tengah jalan," tegasnya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa cuaca di lokasi pencarian diprakirakan berawan tebal dengan potensi hujan ringan. Gelombang laut berkisar 0,5–2 meter, dengan kecepatan angin 4–20 knot. Fokus pencarian hari ini diarahkan ke sektor selatan dari titik tenggelamnya kapal, dengan operasi terkoordinasi dari udara, laut, dan darat.

Hingga Sabtu pagi, 5 Juli, dari total 65 orang di atas kapal (penumpang dan awak), sebanyak 30 orang berhasil diselamatkan, 6 orang ditemukan meninggal dunia, dan 29 orang masih dalam pencarian. Belum ada perubahan data sejak laporan terakhir.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI