Legislator Tekankan Pentingnya Langkah Antisipatif Hadapi Ketidakpastian Global

SinPo.id - Anggota DPR RI, Abdul Hadi, menekankan pentingnya langkah antisipatif dan adaptif dalam merespons ketidakpastian global yang berpotensi berdampak pada ketahanan fiskal dan pelaksanaan APBN.
“Dinamika global semakin tidak menentu," kata Abdul, dalam keterangan persnya, dikutip Minggu, 6 Juli 2025.
"Ketegangan geopolitik, perang tarif, fragmentasi ekonomi internasional, dan perlambatan pertumbuhan negara-negara mitra dagang utama seperti Tiongkok dan Eropa, adalah faktor-faktor yang nyata menekan kinerja perekonomian nasional,” imbuhnya.
Ia menjelaskan, APBN berperan sebagai alat stabilisasi (shock absorber) untuk melindungi perekonomian nasional dari gejolak global. Sehingga ia meminta pemerintah untuk tidak hanya mengandalkan kinerja APBN di Semester I.
Menurutnya, pemerintah harus mulai menyiapkan langkah-langkah mitigasi konkret untuk Semester II, terutama terhadap risiko volatilitas nilai tukar, suku bunga global, dan potensi pelemahan ekspor. Kemudian, bauran kebijakan antara fiskal dan moneter juga harus diperkuat.
"Pemerintah harus lebih cepat menyesuaikan strategi fiskal untuk memastikan kesinambungan pembiayaan, menjaga daya beli rakyat, dan memperkuat perlindungan terhadap kelompok rentan,” ungkapnya.
Ia pun meminta agar pemerintah secara terbuka menyampaikan strategi mitigasi terhadap risiko fiskal, termasuk upaya memperluas basis penerimaan negara dan pengendalian utang.
“Kita tidak boleh abai terhadap beban bunga utang yang meningkat serta potensi pelebaran defisit akibat dinamika eksternal. Pemerintah perlu menyampaikan rencana kontinjensi yang konkret,” jelasnya.
Abdul juga mengingatkan agar belanja infrastruktur tetap diarahkan untuk mendukung ketahanan nasional, termasuk ketahanan pangan, konektivitas antarwilayah, dan pembangunan desa.
Sementara program-program prioritas seperti Makan Bergizi Gratis, Sekolah Rakyat, dan revitalisasi layanan kesehatan tetap harus dijalankan secara efektif, tanpa terganggu oleh tekanan anggaran, dan berdampak langsung kepada masyarakat.