Ketua DPR soal Temuan Kasus Virus Hanta: Pemerintah Harus Bertindak Cepat

Laporan: Galuh Ratnatika
Jumat, 04 Juli 2025 | 11:46 WIB
Ilustrasi virus Hanta. (SinPo.id/iStockphoto)
Ilustrasi virus Hanta. (SinPo.id/iStockphoto)

SinPo.id - Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti adanya temuan sejumlah kasus virus Hanta tipe HFRS di beberapa wilayah di Indonesia, seperti Yogyakarta, Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Sulawesi Utara. 

Merespons hal itu, ia mendesak Kementerian Kesehatan segera melakukan langkah konkret seperti deteksi dini agar virus tersebut tidak menyebar luas.

“Virus Hanta mungkin belum menyebar secara masif, tetapi justru ini alasan kita harus bertindak cepat," kata Puan, dalam keterangan persnya, dikutip Jumat, 4 Juli 2025.

"Fokusnya tidak hanya pada respons darurat, tetapi lebih pada membangun kemampuan deteksi dini dan respons medis yang efektif di tingkat desa, tempat yang paling rentan terhadap penyebaran penyakit," imbuhnya.

Menurutnya, Pemerintah harus memperbanyak penyediaan alat diagnosis cepat (rapid test berbasis molekuler) di Puskesmas dan klinik daerah yang masuk dalam kategori rawan pemyakit zoonosis. 

Selain itu, diperlukan pula pelatihan wajib bagi tenaga medis untuk mengenali spektrum gejala virus Hanta dan penyakit menular mirip lainnya, yang berasal dari hewan ke manusia.
 
“Dimulai dari daerah yang padat permukiman, dekat pasar tradisional, dan zona pertanian," ungkapnya.

Diketahui, ada delapan kasus penyakit virus Hanta ditemukan di Indonesia pada periode 15-21 Juni 2025. Adapun dua kasus ditemukan di Jawa Barat, empat kasus di Daerah Istimewa Yogyakarta, saty kasus di Nusa Tenggara Timur, dan satu kasus lainnya di Sulawesi Utara

Namun semua kasus tersebut kini telah dinyatakan sembuh. Sementara penularan virus tersebut berasal dari kontak dengan paparan tikus yang terinfeksi.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI