Menbud: 26 Tahun Kita Alami Kekosongan Penulisan Sejarah

SinPo.id - Menteri Kebudayaan (Menbud) Faldi Zon mengatakan, Indonesia sudah puluhan tahun tidak memiliki sejarah yang ditulis secara runut. Hal inilah yang menjadi salah alasan pemerintah ingin menulis ulang sejarah.
"Jadi landasan penulisan sejarah ini karena ada kekosongan di dalam penulisan sejarah yang cukup panjang. 26 tahun kita tidak mempunyai sejarah yang ditulis secara kronologis," kata Fadli dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 2 Juli 2025.
Politisi Partai Gerindra ini mengingatkan akan kutipan Bung Karno yang membekas, yaitu Jas Merah (Jangan sekali-kali melupakan sejarah). Dari kutipan itu memberi pelajaran bahwa jangan sampai generasi muda tidak mengetahui tentang sejarah bangsa ini.
"Jadi pertanyaannya apakah sejarah harus ditulis atau kita lupakan saja sejarah kita. Ini menurut saya satu hal yang sangat penting untuk kita angkat dan didiskusikan sangat terbuka untuk didiskusikan," tegas dia.
Bagi Fadli, penulisan sejarah menjadi penting di tengah tsunami informasi melalui media sosial (medsos). Jika tidak diantipaasi dengan baik, dan narasi yang benar, maka akan mempengaruhi cara pandang.
"Karena kalau tidak, kita akan kehilangan jati diri di tengah arus informasi yang luar biasa apalagi dengan sosial media dan distorsi-distorsi nya yang begitu cepat kalau tidak ada pemutusan dari berbagai macam informasi itu," paparnya.
Kendati demikian, ia memastikan bahwa penulisan sejarah ini tentu dengan perfektif Indonesia sentris yang mengedepankan kepentingan bangsa.
"Harapan kita adalah sejarah ini ditulis dengan perfektif Indonesia sentris tentu saja. Dan perfektif Indonesia sentris itu adalah perspektif kepentingan nasional," tukasnya.