AHY: Sistem Terintegrasi Jadi Kunci Daya Saing Ekonomi
SinPo.id - Pemerintah terus mendorong transformasi sistem transportasi nasional agar lebih efisien dan terintegrasi. Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyatakan langkah ini merupakan bagian dari upaya strategis untuk memperkuat daya saing ekonomi nasional sebagaimana ditekankan oleh Presiden Prabowo Subianto.
“Transportasi bukan sekadar mobilitas, tapi fondasi pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Kita butuh sistem yang menyatu antar moda dan wilayah,” kata AHY dalam Rapat Koordinasi Persiapan Rancangan Undang-Undang Sistem Transportasi Nasional (RUU Sistranas) dan penyelenggaraan kereta cepat di kantor Kemenko Infrastruktur, dikutip Selasa, 2 Juli 2025.
AHY menyoroti kondisi transportasi Indonesia yang selama ini masih terfragmentasi karena pengelolaan yang sektoral. Hal itu, kata dia, menghambat efisiensi dan kesinambungan dalam pengembangan jaringan transportasi lintas wilayah.
Menurut dia, RUU Sistranas yang tengah disusun bersama sejumlah kementerian dan lembaga, akan menjadi dasar hukum penting yang menyatukan pengelolaan moda transportasi darat, laut, dan udara dalam satu sistem nasional.
“Kita ingin hadirkan satu kerangka hukum yang menyatukan semuanya, dari perencanaan hingga operasional,” ungkap dia.
Dalam rapat tersebut, AHY juga menyinggung pentingnya membangun sistem transportasi yang dapat mendukung proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Adapun berdasarkan data IMF, kata dia, Indonesia berpeluang menjadi ekonomi terbesar ketujuh dunia jika mampu membenahi infrastruktur strategis, termasuk transportasi.
“Kalau kita ingin kompetitif di level global, maka fondasi mobilitas nasional harus kuat dan terkoordinasi. Terutama di Pulau Jawa yang merupakan episentrum ekonomi nasional,” kata AHY.
Di sisi lain, AHY juga mendorong percepatan penyusunan regulasi turunan, seperti rancangan peraturan pemerintah (RPP) tentang penyelenggaraan kereta cepat. Menurutnya, kejelasan regulasi akan menjadi penentu utama dalam keberhasilan proyek-proyek strategis nasional.
"Selain itu, kami juga mengusulkan pembentukan satuan tugas lintas sektor untuk memastikan setiap kebijakan bisa diimplementasikan secara konkret di lapangan," imbuhnya.
Rapat koordinasi ini turut dihadiri oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Wakil Menteri ATR/BPN Ossy Dermawan, serta pejabat tinggi dari Kemenkumham, Bappenas, Kementerian Keuangan, dan Direktur Utama KCIC. Menteri Ketenagakerjaan Yassierli hadir secara virtual.
