DPRD DKI Kritik Kesenjangan Akses Mikrotrans di Wilayah Padat Jakarta
SinPo.id - Anggota DPRD DKI Jakarta Wahyu Dewanto menyoroti ketimpangan konektivitas transportasi umum antara kawasan penyangga dan wilayah permukiman padat dalam kota.
Dia menyebut masih banyak kawasan di dalam Jakarta yang belum terjangkau transportasi pengumpan seperti Mikrotrans, meski anggaran subsidi transportasi mencapai triliunan rupiah.
“Jangan sampai yang di daerah penyangga terkoneksi, tapi yang di dekat rumah kita, dari gang-gang itu tidak terkoneksi,” kata Wahyu di Jakarta, Selasa, 1 Juli 2025.
Adapun pernyataan Wahyu ini menanggapi perluasan layanan Transjakarta dan Transjabodetabek yang belakangan menjangkau kota-kota satelit seperti Bekasi, Depok, dan Tangerang.
Menurut Wahyu, langkah tersebut memang perlu, namun dirinya mengingatkan agar Pemerintah Provinsi DKI tidak abai terhadap daerah permukiman di Jakarta sendiri yang masih belum terakses secara layak.
Lebih jauh, dia menilai, keberadaan layanan transportasi pengumpan atau feeder seperti Mikrotrans perlu diperluas hingga ke jalan-jalan kecil atau gang di wilayah Jakarta. Dengan begitu, kata Wahyu, integrasi moda transportasi dapat dirasakan secara merata oleh warga.
“Yang ada di Jakarta sendiri dari gang harus ada feeder untuk menuju Transjakarta agar terkoneksi,” ujarnya.
Wahyu juga mengungkapkan bahwa alokasi subsidi transportasi di DKI Jakarta tergolong besar, bahkan mencapai sekitar 70 persen dari total anggaran Dinas Perhubungan yang tahun ini mencapai Rp7,2 triliun.
“Dengan dana sebesar itu, kita harus pastikan konektivitas transportasi publik menjangkau semua lapisan wilayah, tidak hanya fokus di luar Jakarta,” ujar Wahyu.
Dia pun berharap perluasan jaringan feeder bisa mendorong peningkatan jumlah pengguna transportasi publik, sekaligus mengurangi ketergantungan warga terhadap kendaraan pribadi.
