Raffi Ahmad Ingatkan CPNS KP2MI Bijak Bermedsos: Jarimu Jerujimu

Laporan: Juven Martua Sitompul
Senin, 30 Juni 2025 | 20:27 WIB
Utusan Khusus Presiden bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad. (SinPo.id/ Dok. KP2MI)
Utusan Khusus Presiden bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad. (SinPo.id/ Dok. KP2MI)

SinPo.id -  Utusan Khusus Presiden bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad, mengingatkan para calon pegawai negeri sipil (CPNS) di lingkungan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) untuk berhati-hati dan bijak dalam menggunakan media sosial. Karena, jejak digital bisa berdampak panjang terhadap citra dan reputasi seseorang, termasuk ASN. 

"Hati-hati. Dulu ada pepatah 'mulutmu harimaumu'. Sekarang, 'jarimu jerujimu'. Jadi harus hati-hati, harus lebih peka. Gunakan media sosial untuk memberi manfaat bagi orang banyak," ujar Raffi saat memberikan arahan kepada 301 CPNS baru KP2MI, Senin 30 Juni 2025. 

Raffi lantas berbagi pengalamannya di dunia hiburan, yang memilih tidak meladeni komentar negatif di media sosial. Sebab, membalas komentar justru hanya memperpanjang polemik yang tidak perlu.

"Didiemin aja. Saya cuma baca komen, lalu jadikan refleksi diri. Nggak perlu tersulut dan ikut-ikutan membalas," ujarnya.

Bagi Raffi, meladeni komentar negatif di dunia maya ibarat "berantem dengan angin", lantaran lawannya tak terlihat dan tidak akan pernah selesai.

"Kalau kita berantem di sosial media, omong-omongan, itu sama saja kita berantem dengan angin. Pukul-pukulan juga nggak terasa. Kalau ada hoaks, klarifikasi saja dengan baik," jelasnya.

Lebih lanjut, Raffi menekankan pentingnya sikap dan etika atau adab bagi para CPNS dalam menjalankan tugas mereka sebagai pelayan publik.

"Ilmu pendidikan itu penting, tapi yang paling penting adalah ilmu kehidupan. Adab itu nomor satu. Harus sopan dengan senior dan orang yang lebih tua," tukasnya. 

Senada, Menteri P2MI, Abdul Kadir Karding, menegaskan, ASN adalah pelayan masyarakat, bukan pihak yang harus dilayani.

" PNS itu bukan raja kecil, bukan penguasa baru. PNS itu pelayan. Kita semua digaji oleh negara dari keringat rakyat," kata Karding.

Ia juga mengingatkan pentingnya integritas dan kesiapan CPNS untuk mengabdi di mana pun mereka ditempatkan. Apalagi, tugas utama ASN KP2MI berkaitan erat dengan pelayanan bagi para pekerja migran Indonesia.

"Orang yang kita layani adalah mereka yang meninggalkan anak, orang tua, bahkan mempertaruhkan hidupnya demi ekonomi keluarga. Mereka sedang berjihad mempertahankan hidup. Kalau kita main-main dalam bekerja, maka kita sedang berbuat zalim," tegasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI