Legislator Soroti Kekosongan Dubes di Sejumlah KBRI
SinPo.id - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Anton Sukartono Suratto menyoroti kekosongan posisi Duta Besar (Dubes) di sejumlah Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), di tengah dinamika geopolitik global.
Padahal menurutnya, peran Dubes sangat strategis. Selain memperkuat diplomasi bilateral dan multilateral, keberadaan Dubes juga untuk melindungi Warga Negara Indonesia (WNI).
“Data yang saya punya, ada 12 KBRI yang saat ini kosong tanpa Dubes. Amerika Serikat kosong sejak 2023 karena Dubes-nya ditunjuk menjadi Wakil Menteri BUMN. KBRI di PBB New York sejak 2024 kosong karena Dubesnya menjadi Wamenlu," kata Anton, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.
"Dubes Jerman juga ditarik ke Wamenlu. Bahkan PBB Jenewa, Dubesnya menjadi Wamen PPN/Bappenas. Sementara itu, di Korea Utara, Dubes ditarik sejak 2021 akibat COVID-19, dan hingga kini belum ada penggantinya,” imbuhnya.
Selain itu, kata Anton, diplomasi juga banyak bergantung pada peran Dubes. Sehingga pemerintah perlu mengantisipasi dan membuat perencanaan menjelang berakhirnya masa tugas sejumlah Dubes pada tahun mendatang.
Terutama Dubes yang berada di beberapa pos strategis seperti Dubes Meksiko dan Dubes Jepang yang masa tugasnya akan segera habis.
“Kan ada waktunya untuk fit and proper, ada waktunya untuk dilantik, belum di kredensial juga. Itu kalau kosongnya lama, kan tidak bagus juga untuk negara yang bersangkutan,” tuturnya.
Oleh sebab itu, ia menekankan pentingnya koordinasi dan komunikasi yang proaktif antara Kementerian Luar Negeri dan lembaga terkait agar proses penempatan Dubes berjalan tepat waktu dan tidak menimbulkan kekosongan.
