Ada 13 Ribu Loker di Kapal Asing, Karding: Gaji Minimal Rp11 Juta

Laporan: Tio Pirnando
Jumat, 27 Juni 2025 | 15:50 WIB
Menteri Karding di Universitas Maritim AMNI Semarang. (SinPo.id/dok. KP2MI)
Menteri Karding di Universitas Maritim AMNI Semarang. (SinPo.id/dok. KP2MI)

SinPo.id - 

Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, mengajak para taruna Universitas Maritim AMNI Semarang untuk memanfaatkan peluang besar di sektor pelayaran internasional. 

Menurut dia, saat ini terdapat lebih dari 13.000 permintaan tenaga kerja dari berbagai negara untuk mengisi posisi strategis di industri pelayaran dunia. Mulai dari kapten kapal hingga teknisi, peluang terbuka luas bagi lulusan kemaritiman Indonesia.

"Ada 13 ribu permintaan pekerjaan untuk tenaga-tenaga seperti kapten, master kapal, ship engineering, ship pilot, deck officer, shipping supervisor, dan lainnya,” ujar Karding dalam  kuliah umum di kampus tersebut, ditulis Jumat, 27 Juni 2025. 

Tak hanya menawarkan peluang kerja yang luas, Karding juga menyebut bahwa gaji pelaut internasional sangat kompetitif, bahkan untuk posisi paling dasar. 

Berdasarkan standar International Labour Organization (ILO) dan Joint Maritime Commission, gaji minimum pelaut saat ini mencapai US$ 690 atau sekitar Rp 11,2 juta per bulan.

"Itu gaji paling rendah lho. Jadi bayangkan kalau naik jabatan," imbuhnya.

Untuk itu, ia mendorong para taruna agar tidak ragu merantau dan mengambil kesempatan bekerja di luar negeri. Karding menilai, pengalaman sebagai pelaut internasional bukan hanya memperluas wawasan, tetapi juga meningkatkan kualitas SDM Indonesia.

"Masa depan kalian cerah kalau berani ambil peluang ini. Anggap saja sedang merantau untuk cari ilmu dan pengalaman," katanya.

Lebih lanjut, ia mengapresiasi Universitas AMNI yang telah mempersiapkan lulusannya secara optimal. Ia menyebut sertifikasi pelaut dari AMNI sudah diakui secara internasional dan sesuai standar International Maritime Organization (IMO).

"Selain sertifikasi sudah diakui, mental tarunanya siap, dan kemampuan bahasa Inggris mereka juga bagus," puji Karding.

Karding juga berharap kerja sama antara pemerintah dan institusi pendidikan kemaritiman dapat terus diperkuat. Tujuannya adalah untuk mendorong penempatan tenaga kerja pelayaran Indonesia secara prosedural, legal, dan berdaya saing tinggi di kancah global.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI