Pemerintah Tekankan Pentingnya Peran Kampus Sebagai Ruang Tumbuh Kewirausahaan

Laporan: Tio Pirnando
Kamis, 26 Juni 2025 | 17:10 WIB
Wakil Menteri UMKM Helvi Moraza (SinPo.id/ Dok. Kemen UMKM)
Wakil Menteri UMKM Helvi Moraza (SinPo.id/ Dok. Kemen UMKM)

SinPo.id - Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Wamen UMKM) Helvi Moraza, menekankan pentingnya peran kampus sebagai ruang tumbuh kewirausahaan khususnya bagi generasi muda.

‎"Saat kita bicara masa depan kewirausahaan di kalangan generasi muda, tak bisa lepas dari peran kampus sebagai ruang tumbuh dan berinovasi," kata Helvi dalam Kuliah Umum Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) di Bandung, Jawa Barat, Kamis, 26 Juni 2025. 

Menurutnya, hal ini sejalan dengan misi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk mencetak wirausahawan baru yang tidak hanya kompeten, tetapi juga relevan dengan tantangan zaman.

Campus Startup Culture, sambung Helvi, bukan sekadar istilah tetapi semangat menanamkan budaya kewirausahaan sebagai bagian dari kehidupan kampus yang menyatu dalam proses belajar. 

"Rasio kewirausahaan Indonesia saat ini berada di angka 3,08 persen, dan pemerintah menargetkan peningkatan menjadi 3,6 persen pada tahun 2029. Sehingga kita butuh lebih banyak wirausahawan muda, dan kampus adalah tempat yang tepat dan potensial untuk mencetaknya," ujarnya. 

Helvi menerangkan, Kementerian UMKM mencatat bahwa hingga pertengahan 2025, terdapat 690 lembaga inkubator yang telah terdaftar secara nasional, dan lebih dari sepertiganya berbasis di perguruan tinggi. 

Bagi Helvi, perguruan tinggi ruang tumbuh para intelektual muda, tempat riset bertemu realitas, dan tempat idealisme diuji oleh kebutuhan masyarakat. 

"Ini menunjukkan bahwa kampus bukan hanya pusat pembelajaran, tetapi telah menjadi ruang tumbuh yang nyata bagi wirausaha muda yang peka terhadap persoalan sosial, teknologi, perempuan, hingga pedesaan," katanya. 

Helvi juga mengingatkan kepada peserta, UMKM bukan semata soal skala usaha kecil, tetapi tentang keberanian masyarakat untuk mandiri, menggerakkan ekonomi keluarga, dan menjaga denyut perekonomian nasional dari lapisan paling bawah. 

Maka, memberdayakan UMKM adalah memperkuat fondasi ekonomi bangsa secara menyeluruh. Sebab ketika UMKM tumbuh, perekonomian bangsa akan bergerak lebih stabil, inklusi dan berdaulat. 

Saat ini, Helvi melanjutkan, pemerintah menargetkan 30 juta UMKM onboarding digital. Karena di tengah perubahan zaman, transformasi UMKM ke arah digital menjadi keniscayaan. 

"Namun lebih dari sekadar hadir di platform e-commerce, yang kami dorong adalah perubahan pola pikir, adaptasi teknologi, dan penguatan model bisnis yang relevan dengan kebutuhan pasar masa kini," tukasnya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI